Keberagaman Kultur Kelompok Etnis

Pengetian dan Pendekatan Etnis

Etnis menurut etimologi ialah suku atau kesukuan. Sementara, etnis menurut terminologi ialah suatu sekumpulan kelompok yang tergabung dalam suatu satu suku atau kesukuan. Dalam kehidupan etnis, keberagaman kultur merupakan suatu identitas yang harus dimiliki oleh kelompok etnis. Dalam mencari pendekatan untuk memahami dari suatu identitas etnisitas, di gunakan 2 pendekatan yaitu :

1. Pendekatan Primodalisme
Pendekatan Primodalisme yaitu menyatakan bahwa identitas etnis merupakan sesuatu yang bersifat given, artinya sekali seorang individu lahir dengan askriptif tertentu, maka selamanya ia akan memiliki identitas tertentu yang didasarkan pada askriptif tersebut.

2. Pendekatan Kontruktifisme
Pendekatan Kontruktifisme yaitu identitas etnis diinterpretasikan dari berbagai kondisi yang berkaitan, dan terus dikonstruksikan sepanjang kehidupan individu atau kelompok sesuai dengan situasi sosial yang dihadapi.

Pada buku Economy and Society yang dituliskan oleh Max Weber, Identitas ras adalah suatu ciri umum yang diwarisi dan dapat diwariskan yang sebenarnya diperoleh secara turun temurun. Jadi, suatu kelompok etnis memiliki keutuhan dimana keutuhan tersebut merupakan suatu kewarisan yang harus di budidayakan secara turun menurun agar tidak terjadi kepunahan.

Dalam hal tersebut, kelompok etnis memiliki kebudayaan yang harus di jaga dan diwariskan secara turun-temurun. Seperti kita mewariskan dan menjaga budaya daerah kita sendiri. Maka bisa disimpulkan bahwa kelompok etnis merupakan kelompok suku-suku yang sesuaidenagn kebudyaannya masing-masing. Sebagai contoh budaya etnis India, orang india mempunyai kulturisasi dalam berburu hewan, yaitu menggunakan tombak. Begitu juga dengan tradisi rumah suku india, perumahan suku india berbentuk seperti rumah kerucut.

Keberagaman kultur pada kelompok etnis sangat banyak dan tersebar di seluruh muka bumi ini. Pernyataan tersebut bisa kita ambil karena kita pun mempunyai kelompok etnis sendiri. Semua mahluk yang ada di dunia pasti memiliki kelompok etnisnya tersendiri. Jika ada salah satu mahluk yang memiliki kecocokan dengan etnisnya, maka dia wajib untuk masuk ke dalam kelompok etnis tersebut. Jika tidak sesuai dengan kecocokan etnisnya, maka dia wajib keluar dan diusir dari kelompoknya.

Perkembangan dan Pembangunan kelompok Etnis

Didalam pembanguan kelompok Etnis, ada beberapa kriteria yang bisa kita lihat dalam melihat suatu kelompok etnis, yaitu dari segi :

1. Religi
Religi merupakan sebuah akidah, agama, maupun kepercayaan yang dimiliki oleh setiap orang. Seseorang pasti mempercayai tetang keberadaannya tuhan. Dan mengikuti ajran yang di adakannya. Pada pembangunan kelompok etnis, religi merupakan pusat dalam menjalani pembangunan kelom;pok etnis. Semua suku mempercayai tentang keajaiban yang terjadi di sukunya walau tidak merasakannya. Adapun etnis yang hanya mempercayai mengenai agam yang dianutnnya dan melaksanakannya. Dewa, tuhan, dan lain-lain semua etnis percaya mengeani keajaiban yang ada. Dan menagnut agama yang dimilikinya.

2. Interaksi
Interaksi merupakan sebuah tanggapan yang dilakukan seseorang kepada seseorang yang lain. Jika seseorang melihat orang mengalami kesulitan, pasti orang tersebut akan membantunya. Jika kita merasakan kesepian, kita bisa mengajak seseoang yang lain untuk berbicara. Dalam pembangunan kelompok etnis, biasanya jaringan interaksi merupakan sebuah komponen untuk bisa bersosialisasi dengan seseorang didalam etnisnya sendiri. Adapun etnis yang yang berinteraksi dengan etnis lain. Akan tetapi jika suatu etnis berkelompok dengan etnis lain dan menimbulkan suatu kerusuhan merupakan interaksi terhadap etnis yang lain ialah salah berinteraksi.

3. Kulturisasi
Kulturisasi merupakan kebudayaan yang ada pada wilayah atau tempat itu sendiri. Semua orang pasti mempunyai kebudayaannya masing-masing. Apalagi jika kebudayaan itu merupakan kebudayaan sehari-hari dalam kehidupan bangsa dan negara. Dalam pembangunan kelompok etnis, kulturisasi sangat diperlukan dalam membedakan etnis yang lain. Karena kulturisasi merupakan simbolis dan identitas dalam kelompok etnis. Begitupun sebagai ideologi dalam pembangunan negara.

4. Ritual
Ritual merupakan sebuah atraksi yang dilakukan pada wilayah atau tempat tertentu. Dalam acara ritual, kebudayaan dan kepercayaan bergabung menjadi satu. Acara ritual merupakan cara dimana seseorang sudah menjadi tradisi dan memercayakan karena hal-hal sesuatu yang kadang bersifat mistis. Dalam pada zaman dahulu, kebudayaan nenek moyang kita selalu mengadakan acara ritual dan hingga saat ini ritual masih tetap saja. Seperti contoh ritual memuja nenek moyang kita yang telah meninggal, manggil hujan, dan lain-lain. Dalam pembangunan kelompok etnis, ritual termasuk dalam religi dan kulturisasi. Karena kebanyaka kelompok etnis selalu mementingkan kebudayaan dan kepercayaannya masing-masing karena agar tidak membawa bencana pada s\kelopok etnis tersebut.

5. Idealisasi
Idealisasi merupakan sebuah cita-cita yang dimiliki oleh seseorang untuk menggapai kesuksesan. Semua orang pasti ingin mendapatkan cita-cita yang menjadikan orang tersebut sukses. Baik sukses dalam kesuksesan dan sukses dalam kegagalan. Keinginan orang menjadikan sukses harus diperlukan degan usaha yang keras. Dalam pembangunan kelompok etnis, kelompok etnis memliki tujuan dan cita-cita dalam menggapai masa depan yang cemerlang. Itupun dari sebuah ritual dan kulturisasi. Jika religi, interaksi, kulturisasi, dan ritual mnereka jalani dengan baik maka sebuah idealisasi akan tercapai dengan baik dan menghasilkan nilai yang baik bagi masa depan.

Dalam perkembangan kelompok etnis sama halnya dengan pembangunan kelompok etnis. Dalam usaha perkembangannya, kelompok etnis selalu menemukan hal-hal yang baru, dari penemuan yang ditemuaknnya, kemudian dari ajaran kelompok etnis yang lain, dan kerja sama dalam menghasilkan sebuah idealisme suatu unsur yang ada. Jika perkembangan suatu kelompok etnis berjalan dengan baik, maka kelompok etnis tersebut memiliki kepopularitas dan kekuatan kelompok etnis menjadi kuat. Adapun dengan bergunanya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam masyarakat tradisional yang masih memegang batasan etnis dan budaya, ketika satu etnis bertemu dengan etnis yang lain dan melakukan aktifitas ekonomi diantara mereka, maka mereka akan membentuk suatu peraturan yang dianggap lazim oleh kedua belah pihak tanpa meninggalkan ciri masing-masing etnis dalam berinteraksi. Sedangkan dalam masyarakat yang terbuka, mereka akan menanggalkan ciri etnis masing-masing dan membaur dalam peraturan yang disepakati bersama.

Hal inilah yang dapat mendorong pembangunan kearah yang lebih baik, yaitu setiap kelompok etnis bebas untuk melakukan adat istiadat yang diyakininya tanpa merasa terancam oleh kelompok etnis lain tetapi juga bersikap toleran terhadap kelompok etnis lain sehingga tiap-tiap orang tidak perlu meninggalkan ciri etnis dan budayanya untuk berinteraksi dengan kelompok etnis lain untuk menyesuaikan diri terhadap hubungan-hubungan dan institusi pasar. Kepatuhan akan keputusan bersama yang timbul baik secara konstitusi kenegaraan maupun hukum adat, tertulis ataupun tidak tertulis karena berdasarkan pada kebiasaan harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran bahwa tiap-tiap orang meskipun berasal dari etnis dan budaya yang berbeda mempunyai hak-hak dan kewajiban sipil sebagai warga Negara yang harus mendukung pembangunan Indonesia kearah yang lebih baik.

Penyebaran Budaya Kelompok Etnis

Kebudayaan suku-suku ras tertentu mungkin bisa menjadi alternatif bagi penyamaan budaya dan perkembagan kulturisasi. Sebagai contoh, penemuan yang inovatif dan bermanfaat bagi kehidupan harus dikembangkan dan disebarkan ke seluruh dunia untuk pengembangan lebih lanjut dan dimanfaatkan untuk kepentingan kehidupan sehari-harinya. Begitupun juga dengan budaya kelompok etnis.

Teknik persebaran budaya kelompok etnis dilakukan dengan beberapa cara, yaitu diantaranya :

1. Eksplorasi
Eksplorasi merupakan penjelajahan dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam penyebaran kultur etnis, eksplorasi merupakan hal utama untuk memancing perhatian etnis lainnya untuk masuk ke etnis itu sendiri. Sebenarnya, teknik ini sangat sulit dan memerlukan perjuangan sosial terhadap budaya lainnya. Selain itu, selain kita menjajah kita pun akan mengalami kesulitan seperti bertemu dengan budaya lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan kita. Seandainya jika budaya tersebut mempunyai daya taarik mengenai budayanya itu sendiri. Mungkin bisa berpindah tangan ke budaya itu sendiri. Sebagai salah satu contoh budaya yang menggunakan teknik eksplorasi : Budaya eropa menjelajah seluruh dunia dan memberikan ilmu dan budayanya ke tempat wilayah yang di jelajahinya.

2. Perwarisan
Dalam teknik budaya berbentuk warisan ini, biasanya jika budaya tersebut hampir punah atau sudah punah. Budaya tersebut diwariskan ke suku atau etnis yang lain. Sehingga kelompok etnis tersebut mendapatkan budaya yang sama dengan budaya yang diwariskannya itu. Tetapi terkadang banyak kelompok etnis yang tidak meninginkan budayanya dimasuki oleh budaya lain. Sebagai contoh budaya timur tidak mau dimasuki oleh budaya barat. Teknik ini sebenarnnya jarang di lakukan oleh etnis lain, karena hal yang telah dikatakan sebelumnya. Tidak ingin mencampuri dengan budaya lainnya.

3. Keturunan
Jika kita ketahui, banyak sekali budaya yang tercampur dengan budaya lain. Apakah yang terjadi ? Ini terjadi karena pencampuran budaya yang disebabkan oleh keturunan. Selain dari kewarisan, keturunan juga berpengaruh bagi budaya kelompok etnisnya. Sebagai contoh : jika kita dewasa nanti, jika kita merupakan orang sunda dan jodoh kita ialah orang jawa. Maka keturunan yang dihasilkan ialah sunda jawa. Jika sama, hasilnya pun akan sama. Bisa saja teknik ini merupakan teknik penyebaran sekaligus mendapatkan kelompok etnis yang baru. Jadi, teknik penyebaran berbentuk keturunan ini merupakan teknik yang sering kita lakukan pada saat menciptakan generasi yang baru.

4. Provokasi (Peperangan)
Provokasi merupakan penggusaran atau penghasutan. Dalam teknik ini, biasanya efek yang ditimbulkannya ialah terjadinya perang antara budaya yang satu ke budaya yang lainnya. Karena sistem ini merupakan sistem untuk menghasut atau menggusarkan budaya lain. Sehingga ada rasa kekesalan dan kemarahan dterhadap budaya yang lainnya. Akhirnya terjadilah peperangan. Dibalik peperangan pasti ada yang dinamakan kedamaian dan kemusuhan. Jika terjadi kedamaian, maka penyebaran kelompok etnis ini menjadi satu dan bercampur hingga 1 karena perdamaian yang telah di selesaikan. Akan tetapi jika terjadi permusuhan biasanya ada 2 kemungkinan pada penyebaran kelompok etnis, yaitu yang pertama memperbanyak pasukan kelompok etnis dan yang kedua kemungkinan banyaknya yang hilang dan berpindah ke kelompok etnis yang lainnya.

5. Afinitas (Pemancingan/Affinity)
Afinitas adalah daya tarik yang disebabkan oleh sesuatu. Dalam teknik penyebaran berbentuk ini, sebuah budaya kelompok etnis harus memiliki daya tarik tersendiri agar budaya lain tertarik dengan budayanya. Biasanya daya tarik ini meliputi yang ada pada 5 kriteria dalam melihat suatu kelompok etnis. Sebenarnya, daya tarik ini merupakan sebuah tindakan yang tidak bisa di tolak dan sulit untuk dilepaskan. Jadi, teknik afinitas ini hanya mengandalkan kemampuan daya tariknya sehingga bisa memancing buddaya etnis lainnya untuk bergabung dengan budaya itu.

Pandangan Mengenai Kelompok Etnis dan Di Indonesia

Munculnya kelompok etnis secara hereditas menimbulkan suatu keyakinan bahwa satu individu tidak akan mengalami penolakan dalam kelompok etnis tersebut. Namun kesadaran akan memurnikan keturunan agar tidak tercemar oleh ciri primodial suku atau etnis lain menimbulkan aktivitas intermarriage (connubium). Bahkan dalam kasus tertentu, terdapat peraturan yang dibuat secara konstitusi yang melarang pernikahan dengan orang yang berbeda ras untuk menghindari afiliasi antar-ras. Hal ini dilakukan untuk memelihara kesamaan status sosial, kesamaan dalam pandangan hidup baik yang dibentuk secara turun temurun ataupun secara religi, dalam kehidupan yang mulai beragam.

Pandangan mengenai etnis lain menimbulkan batas antara satu etnis dengan etnis yang lainnya. Konstruksi-kontsruksi dan dasar pelabelan yang dikenakan kepada diri kita dan mereka merupakan salah satu aktifitas pelabelan yang sering terjadi. Pelabelan ini selain membedakan ciri antar etnis, juga berpengaruh dalam interaksi sosial antar etnis didalamnya. Dalam pemikiran anggota masing-masing etnis, pelabelan yang tidak sempurna atau ideology general mengenai suatu etnis menimbulkan stereotype pada etnis tersebut. Pandangan inilah yang menimbulkan segregasi diantara kedua etnis atau lebih dan pula menimbulkan konflik entis yang berdasarkan pada pelabelan tersebut. Peneguhan atas identitas etnis yang dimiliki oleh satu kelompok etnis atas kelompok etnis lain dapat memicu kerenggangan bahkan konflik horizontal antar etnik.

Indonesia pada saat zaman kolonial merencanakan pembangunan runtuk mencapai tujuan-tujuan nasional, termasuk didalamnya konsep mengenai integrasi nasional yang secara tidak langsung mengikis keberagaman etnis yang ada di Indonesia. Karena dalam pandangan pembangunan, keberagaman etnis yang menimbulkan berbagai macam kepentiangan kelompok etnis tertentu harus dihilangkan demi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa. Dorongan kuat untuk melaksanakan modernisasi pembangunan di Indonesia memunculkan kebijakan yang mengejawantahkan harmonisasi dan asimilasi dalam menyeragamkan berbagai macam etnis di Indonesia. Tapi tetap pada pendiriannya, setiap etnis pasti akan meneguhkan eksistensinya, memperlihatkan harmonisasi antar etnis yang ternyata didalamnya terkandung konflik laten.

Ide-ide nasionalisasi dalam wacana etnis sering meleburkan suatu etnis dalam nasionalisasi. Mengkritik salah satu pernyataan dalam UU Rencana Pembangunan Indonesia 2005-2025 yang mengatakan bahwa nilai budaya bangsa merupakan akar pandangan integralistik bangsa dan prinsip kekeluargaan sehingga sangat strategis untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia: Bhineka Tunggal Ika, yang hanya mengangkat ciri satu etnis sebagai simbol kenegaraan menyebabkan adanya sentiment negatif dari kelompok etnis lainnya yang justru dapat menyebabkan disintegrasi bangsa. Kemampuan untuk mengelola keragaman inilah yang menjadi kunci utama dalam harmonisasi antar etnis.

Konflik dan Pendekatan Dalam Konflik Kelompok Etnis

Pendekatan yang dapat digunakan sebelum mengarah pada fakta persoalan bahwa konflik etnis dapat meledak sewaktu-waktu adalah dengan cara :

1. Pendekatan Paradigma
Pendekatan Paradigma dilakukan bukan hanya untuk merubah pandangan bahwa kelompok etnis tertentu harus berkuasa dan kelompok etnis lain hanya menjadi kaum proletar, tetapi juga untuk merubah pandangan bahwa suatu kelompok etnis adalah ancaman bagi kelompok etnis yang lain. Karena dalam interaksi sosial-ekonomi, kebutuhan atas kemampuan suatu etnis untuk melengkapi kebutuhan etnis lain sangat dibutuhkan agar tercipta keselarasan dan kesinambungan interaksi sosial yang dapat membangun bangsa ini.

2. Pendekatan Struktural
Pendekatan Struktural yaitu suatu peraturan yang dikeluarkan secara konstitusi dapat melindungi suatu etnis dari ancaman etnis lain ataupun dari ancaman kepunahan suatu etnis. Perlindungan kenegaraan dibutuhkan untuk menciptakan hubungan sosial antar etnis yang harmonis sehingga dapat mendukung pembangunan nasional. Keputusan-keputusan yang mempunyai kekuatan kenegaraan dapat meminimalisir konflik etnis yang terjadi selama Negara tidak memihak pada satu kelompok etnis saja. Intervensi Negara dalam wacana etnis harus dilakukan secara hati-hati. Karena kelompok etnis, baik yang terbentuk secara primodial ataupun konstruksial, mempunyai pandangan yang fanatik terhadap eksistensi etnisnya. Fanatisme inilah yang perlu dirubah atau diperbaiki sesuai dengan pendekatan utama diatas.


Selain itu, perlunya representasi tiap-tiap etnis dalam memajukan Negara dapat mengurangi konflik etnis yang terjadi. Munculnya tokoh-tokoh dalam pembangunan yang mewakili satu etnis dapat menularkan rasa cinta tanah air kepada anggota-anggota etnis yang sama dengannya. Orang-orang yang terpilih ini dapat meredam konflik eksistensi etnis yang terjadi dan menjadikan perbedaan etnis menjadi potensi pembangunan yang dapat berjalan secara sinergis.

Konflik inter-etnis juga dapat terjadi ketika ada diantara mereka anggota yang tidak sejalan secara ideologi ataupun tidak serupa dengan ciri etnis yang ada. Seperti yang terjadi dalam penolakan pada minoritas kaum cina benteng yang terpisah dari kelompok etnis cina yang utama hanya karena perbedaan pada ciri fisiknya. Sense untuk menegakkan kehormatan suatu kelompok etnis atas dasar kesamaan etnis menciptakan diskriminasi dalam prakteknya. Hal ini turut mempengaruhi keadaan ekonomi di wilayah konflik tersebut. Seperti yang terjadi pada politik apartheid-nya Amerika yang ingin memurnikan ras kulit putih, justru sempat menggoyang perekonomian mereka. Atau ketika kita melihat pada sub-etnis Minangkabau, dimana anggapan bahwa pembantu rumah tangga adalah pekerjaan yang hina maka jika ada seorang dari sub-etnis Minangkabau yang melakukan pekerjaan tersebut, maka ia akan tersisihkan dari kelompok etnisnya karena penghormatan terhadap etnisnya.



Keberadaan, Keberagaman dan Kesamaan kelompok Etnis

Dalam wilayah tertentu, pandangan yang menyatakan kesamaan etnis untuk mengelompokkan etnis didasarkan pada adat kebiasaan dan pandangan yang khas tidak cocok untuk diterapkan pada masyarakat yang latar belakang dan cara hidupnya berbeda, sehingga homogenitas etnis tetap dipertahankan meskipun terdapat beragam cara hidup dan bentuk sosial. Penyebaran masyarakat yang berangkat dari budaya yang sama membentuk ciri etnis yang berbeda ketika masyarakat tersebut mulai menyebar dan beradaptasi dengan lingkungan tempat masing-masing dari mereka menetap dan tinggal.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kelompok etnis dapat berdiri berdasarkan atas asas primodialisme dan konstruktifisme, namun kelompok etnis juga dapat berubah dari berlandaskan asas primodial menjadi konstruktif. Hal ini dikarenakan sikap terbuka dari masing-masing etnis untuk menerima keberadaan etnis lain. Proses asimilasi dan akulturasi budaya dapat terjadi pada kelompok etnis dengan paradigma terbuka ini dapat merubah ciri etnis yang ada. Intensitas interaksi sosial-ekonomi yang terjadi antar etnis dapat membuat satu kelompok etnis yang tadinya bersifat primodial, menjadi konstruksial dengan kesadaran akan kemajemukan dan kesadaran akan keadaan sosial-politik-ekonomi yang terjadi pada saat itu.

Keberagaman etnis di negara Indonesia sangatlah banyak dan tersebar dimana-mana. Maka dari itu, Indonesia merupakan negara yang mempunyai beribu-ribu budaya, suku, ras, dan lain-lain. Saat zaman akhir dari zaman penjajahan belanda, budaya negara indonesia dimanfaatkan dan dipertahankan agar tidak terjadi pengkaliman dari negara lain. Etnis di negara Indonesia bercampur aduk dari etnis cina, belanda, inggris, betawi, dan lain-lain. Andai saja negara indonesia ini tidak di jajah oleh penjajahan yang brutal. Maka mungkin saja negara kita masih saja seperti tidak ada kebudayaan lain.

Negara kita merupakan negara yang berasal dari budaya timur. Negara yang berasal dari budaya timur merupakan negara yang mempunyai keberagaman dan banyaknya budaya. Adapun ciri-ciri etnis yang ada di budaya timur. Jadi mungkin saja negara kita merupakan negara yang paling banyak budaya dan kelompok etnis dari negara yang lain. Belum lagi dengan perbandingan antara budaya negara barat.
Ditulis oleh: Wahyu Dwi Lesmono DSMLMD Blog Diposting pukul: 4:29:00 pm

Renaissance

Renaissance (Renaisans) adalah nama saat ini pembaruan sosial dan budaya yang muncul di Eropa pada akhir Tengah Abad, abad-abad XV dan XVI, ditandai dengan penemuan kembali minat pada budaya dan seni kuno klasik.

Renaissance dimulai di Italia dan telah menyebar ke Eropa, Barat. Selama periode ini ada mendalam sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama, yang menandai transisi dari masyarakat abad pertengahan masyarakat modern. Perusahaan feodal dari Tengah Abad, dengan struktur hirarkis yang kaku, yang didominasi oleh ekonomi agraria dan pengaruh kuat Katolik Gereja, mulai berantakan. Selama Renaisans, peran yang dimainkan oleh orang-orang dari budaya dan seniman, cenderung klasisisme Yunani-Romawi.

Konsep "Renaissance" (dalam bahasa Prancis: Renaştere) digunakan untuk pertama kalinya pada awal abad kesembilan belas, pertama oleh sejarawan Perancis Jules Michelet, dari yang diambil alih oleh sejarawan Swiss, Jacob Burckhardt, di dasar "Die Kultur der Renaissance in Italien" ( "Budaya Renaisans di Italia", 1860). Yang terakhir didefinisikan Renaissance (dalam bahasa Italia: Rinascimento), periode dari pelukis Giotto dan Michelangelo. Sementara itu, orang kembali kesadaran diri sebagai individu, setelah lama penghancuran kepribadian filosofis.

Sejarah dan Kondisi Budaya


Berikut penelitian sejarah dalam beberapa tahun terakhir, pada Abad Pertengahan tidak lagi dianggap sebagai zaman kegelapan, tidak ada kreativitas budaya. Karena apa yang disebut "Kitab Suci" di biara-biara abad pertengahan, yang menyimpan salinan dalam bahasa Latin tulisan-tulisan Yunani atau penulis Romawi, seperti Aristoteles dan Thucydide, Virgil, Seneca, Cicero, dan Ovid. Sistem sebagai masyarakat modern berakar pada hukum sipil dan kanon abad XII dan XIII. Pemikir Renaissance sedang sibuk studi lebih lanjut tata bahasa dan retorika abad pertengahan. Dalam bidang teologi telah melanjutkan tradisi filsafat ilmiah, interpretasi filosofis Platonis dan Aristotelian terus peran yang lebih menentukan. Sekolah di Salerno (Italia) dan Montpellier (Prancis) pusat terkenal untuk studi dari kedokteran.

Prekursor dari Renaissance
Kebredaran memperbaharui kehidupan budaya yang sebenarnya sudah ada sebelum zaman Renaissance, yang, bagaimanapun, hanya berisi lapisan tipis masyarakat tinggi, halaman.

Carolingian Renaissance
Carolingian Renaissance, setelah nama Charlemagne, adalah hidup kebangkitan zaman dahulu dan, di bagian, budaya Byzantium dan seni budaya dari Kekaisaran Perancis di abad VIII dan IX, dalam upaya Kaisar Charlemagne untuk melanjutkan dan memperbaharui tradisi-tradisi Romawi Kekaisaran. Di antara prestasi yang paling penting dari Carolingian Renaissance termasuk ilustrasi buku "Injil Charlemagne, diawetkan di Wina, atau Capella Palatine dari Aachen, mengingatkan kita pada" Basilika San Vitale "(sec. VI) di Ravenna dan Capella St Michael dari Fulda, dalam gaya Gereja "Santo Stefano Rotondo (abad V) di Roma. Kehadiran sarjana Alcuin (Latin: Alcuinus) di istana kekaisaran dirangsang transkripsi teks-teks kuno dan pengenalan bahasa Latin sebagai bahasa sastra, yang sangat penting untuk pengembangan lebih lanjut dalam sejarah budaya dunia Barat.

Renaissance Ottone
Hal ini mengacu pada karakteristik gaya dalam seni dan arsitektur Kaisar Otto III (983 - 1002), di bawah pengaruh zaman dahulu dan Byzantium, untuk memperoleh "imperii renovatio Romanorum". Pengaruh ini terutama terlibat dalam ilustrasi buku, kerajinan dan arsitektur (Capella of St Bartholomew Padeborn).

Penemuan Geografis
Penemuan geografis telah mengubah representasi dari dunia. Pada tanggal 12 Oktober 1492, Christopher Columbus mendarat di pulau Guanahani di kepulauan Bahama dan ditemukan, dengan demikian Amerika. Pada tahun yang sama, untuk Januari 2, dengan penaklukan Granada oleh raja-raja Castilliei dari Spanyol ( "Reconquista"), menghilang - setelah 800 tahun dominasi - benteng terakhir kehadiran Arab di Iberia Peninsula. Pada tahun 1497, Vasco de Gama menemukan cara untuk India, menyeberangi Indian Ocean, di Tanjung Harapan di selatan Afrika. Ekspedisi yang dilakukan oleh Magellan, antara 1519 - 1522, menghilang dan terakhir keraguan tentang bola bumi.

Kemajuan dalam teknis dan sains
Selama abad ke-XVI diterjemahkan sebagian dari karya-karya Yunani yang paling penting dalam matematika dan telah menemukan solusi persamaan derajat tiga. Pengetahuan yang diperoleh dalam astronomi oleh Nicholas Copernicus (1473 - 1543), Tycho Brahe (1.546 - 1.601) dan Johannes Kepler (1571 - 1.630), dengan menemukan hukum gerak dari planet, di luar visi geosentris's Ptolemeus, yang mengarah ke perwakilan heliosentris dari tata surya . Menjelang akhir abad ke-XVI, Galileo Galilei (1.564 - 1.642) menerapkan model matematika untuk mempelajari fenomena fisik. Sebuah acara khusus untuk pengembangan pencetakan dengan karakter bergerak - printer - oleh Johannes Gutenberg (1440), yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pengetahuan.

Agama dan Perubahan Poltik
Selama periode ini dimulai pengembangan teritorial negara, dari negara-negara kota di Italia dan berlanjut di Jerman, Perancis dan Spanyol. Proses ini disukai oleh diplomasi modern, yang - di luar perang - merupakan alat kebijakan penting.

Ulama - terutama pada tinggi - mereka mengubah hidup mereka, memberikan perhatian eksklusif ibadah dan bercita-cita untuk partisipasi aktif dalam politik. Paus, kardinal dan uskup tidak lagi berbeda dalam perilaku mereka pedagang atau pemimpin politik. Kekristenan Namun masih dominan unsur budaya. Pengkhotbah sebagai Bernhardin dari Siena dan Sant'Antonio para teolog dan pejabat tinggi gereja seperti Florence didengar dan dihormati oleh umat beriman. Pada saat yang sama, para sarjana humanis teologis berurusan dengan isu-isu, dan mengadaptasi pengetahuan filologis dan sejarah penafsiran pada bulan November untuk belajar dan tulisan-tulisan keagamaan. Visi humanistik teologi dan kitab suci yang dipimpin, akhirnya, munculnya reformasi Protestan yang dimulai di Jerman oleh Martin Luther (1483 - 1546) dan tersebar luas, maka Katolik di seluruh dunia.

Karakteristik Fitur Renaissance


Patahan dengan tradisi
Ini telah menentukan, terutama dalam historiografi. Beroperasi sebagai Populi Florentina Historiarum Libri XII "(1420) dari Leonardo Bruni," Sejarah Fiorentina "(1520) oleh Niccolò Machiavelli adalah contoh dari cara baru untuk menafsirkan sejarah dan masalah-masalah negara. Sejarawan Renaissance periodisasi sejarah agama meninggalkan kriteria (penciptaan, kelahiran Yesus dan harapan rasul), sementara para sarjana pada Abad Pertengahan memandang dgn curiga pada dunia pagan Yunani dan Romawi, generasi baru Renaissance penuh dengan kekaguman terhadap peradaban kuno dan dihukum selama berabad-abad yang telah diikuti sebagai bodoh, barbar, gelap. Waktu mereka sendiri mereka melihat periode cahaya.

Humanisme
Dasar spiritual adalah Renaisans humanisme. Minat sangat besar untuk budaya kuno mengarah pada pencarian dan penemuan naskah-naskah klasik: Dialogues of Plato, karya-karya sejarah Herodotus dan Thucydide, dramatis dan puitis ciptaan orang-orang Yunani dan Roma. Belajar dari Bizantium, yang, setelah jatuhnya Konstantinopel di bawah Turki (1453) berlindung di Italia dan sekarang mengajar di sekolah-sekolah di Florence, Ferrara atau Milan, mereka bawa pengetahuan bahasa Yunani klasik. Meskipun sering muncul imitasi sederhana yang klasik, mempelajari sastra, sejarah, dan filsafat memberikan kontribusi bagi orang-orang pelatihan gratis, memberi mereka kekuatan yang lebih besar kebijaksanaan. Banyak pemikir Renaissance (Marsilio Ficino, Giovanni Pico della Mirandola) adalah berorientasi terhadap neoplatoniciană dalam filsafat, sementara aristotelismul resmi mulai kehilangan penting. Apakah wakil penting humanisme dan Erasmus dan Thomas More. Memupuk semangat tidak hanya lancar tetapi juga dari tubuh pada abad pertengahan benar-benar dipercaya, yang Renaissance, menjadi tujuan pendidikan. Teosentris visi dari masa lalu berubah menjadi antroposentris, manusia menjadi pusat perhatian dalam kreasi ilmiah dan artistik.

Renaissance Italia


Peristiwa pertama terjadi di Renaissance Italia. Setelah Perdamaian Lodi (1454), terjadi keseimbangan antara kekuatan-kekuatan politik yang berbeda, yang mengarah ke masa yang relatif damai dan, akibatnya, pembangunan ekonomi kota di tengah dan utara Italia, mendorong berkembangnya seni dan sastra, didorong dan didukung secara finansial oleh pengaruh keluarga kaya dan Dokter di Florence, adalah di Ferrara, Sforza dari Milan dan Duke of Urbino, retak Venesia dan kepausan Romawi.

Literatur
Renaissance meneruskan pekerjaan dimulai di sec. XIV oleh La Divina Commedia ", karya monumental-nya oleh Dante Alighieri (1265 - 1321), soneta dan surat keterangan Petrarch (1304 - 1374), cerita-cerita dari Giovanni Boccaccio (1313 - 1375) dikumpulkan dalam volume" Il Decameron . Kembali genre tua kuno - epik, satire, epigram, biografi - dan genre untuk membuat baru, bahwa soneta dan novel (Novella). Perwakilan dari Renaissance Italia sastra adalah:

# Angelo Poliziano (1454 - 1494), "Stanze per la Giostra", "d'Favola Orfeo";
# Niccolò Machiavelli ( 1469 - 1527 ), "Il Principe" , "Istorie fiorentine" , "Discorsi" , comedia "La Mandràgola", '"Dell'arte della guerra" (1516 – 1520);
# Ludovico Ariosto ( 1474 - 1533 ), "Orlando Furioso" ;
# Baldassare Castiglione ( 1478 - 1520 ), "Il Cortegiano" ;
# Matteo Bandello (ca. 1480 - 1562 ), "Novelle" ;
# Pietro Aretino ( 1492 - 1556 ), "Lettere" ;
# Torquato Tasso ( 1544 - 1595 ), "Gerusalemme liberata" , "Aminta" .

Seni Visual
Pengembangan seni Renaissance Italia pada awal abad kelima belas di Florence. Filippo Brunelleschi (1377 - 1446), yang paling penting pembangun Renaissance, menemukan perspektif linier - fitur seni dari periode ini - dan membuat kubah Duomo Florence (1436 ).

Lorenzo Ghiberti (1378 - 1455) menjadi dikenal melalui mencapai pintu perunggu baptistery dari Duomo, yang dikenal kemudian oleh Michelangelo "Gates of Paradise." Donatello (1.386 - 1466), dengan gayanya dipengaruhi plastik dan lukisan. Di antara karya yang paling penting adalah patung perunggu Daud, patung pertama, seperti di zaman kuno, adalah kosong lagi tubuh tanpa pakaian. Patung lain Donatello's berkuda monumen Gattamelata adalah dari Padua atau tribun untuk Cantoria marmer Duomo di Florence.

Dalam melukis, Cimabue (1240 - 1302) dan muridnya Giotto di Bondone (1266 - 1.337) - lukisan dinding di kapel "Scrovegni" di Padova dan di kapel "Santa Croce" di Florence - dapat dianggap sebagai perintis.

1. Awal Lukisan Renaissance
Masaccio (1.401 - 1428), dengan alasan naturalistik dalam aplikasi desain dan perspektif, dianggap deschizătorul garis depan awal lukisan Renaissance. Siklus fresko di "Kapel Brancacci" di gereja Santa Maria delle Carmine "di Florence terkesan dengan individualitas dan plastisitas dari gaya baru.

Dan Paolo Prima (1.397 - 1475) - "Battaglia di San Romano", "Il Condottiere Giovanni acuto" - adalah terpesona oleh potensi perspektif dalam melukis. Empu lain dari periode ini adalah biarawan Dominika Fra Angelico (1400 - 1.455), Jacopo Bellini (1.400 - 1.470), Piero della Francesca (1416 - 1.492), yang menulis dan karya teoretis dalam matematika dan perspektif.

Generasi seniman telah memberikan kontribusi bagi pembaruan lanskap bermain di depan, rinci komposisi lukisan, kebagusan bermain angka. Mereka termasuk: Antonio Pollaiuolo (1.432 - 1498), Andrea del Verrocchio (1435 - 1.488), Domenico Ghirlandaio (1449 - 1494) - Dalam Florence, Andrea Mantegna (1431 - 1506) - di Padua, Giovanni Bellini (1.430 - 1516 ) dan Giorgione (ca. 1477 - 1510) - di Venesia. Yang terakhir memberikan petunjuk yang menentukan sekolah Venesia, rasa baru organisasi, cahaya dan warna, kontras dengan gaya Florentine, terutama menggambar. Sebuah tempat khusus ditempati oleh Sandro Botticelli (1445 - 1510), yang bekerja untuk keluarga Medici dari Florence dan Vatikan. Di antara karya paling terkenal disebut "Birth of Venus" (La nascita di Venere) (1482) dan "Spring" (1474).

2. Lukisan pada masa puncak Renaissance
Pada 1500, Leonardo da Vinci (1452 - 1519) kembali ke Florence, yang datang dari Milan, tempat ia melukis lukisan The Last Supper untuk gereja Santa Maria delle Grazie. Selama masa ini, Michaelangelo (1475 - 1564) bekerja di patung marmer "David", yang akan menjadi ciri khas dari kota Florence.

Pusat gravitasi dari benda pindah ke Roma di istana Pope Julius II, yang mendorong pengembangan proyek ambisius dalam dan di luar Vatikan. Katedral "Santo Petrus" (San Pietro), dibangun setelah rencana Donato Bramante (1444 - 1514), para "Kapel Sistina" Michelangelo melukis langit-langit dan latar belakang ( "Kiamat"). Raphael Sanzio (1483 - 1520) mendekorasi kamar (Le Stanze di Raffaello) dari istana Vatikan - di antara alasan-alasan lain, yang terkenal "Sekolah Athena", di mana berbagai filsuf kuno figuran.

Tiziano Vecello (1.488 - 1576) adalah wakil yang paling penting dari Renaisans di Venesia. Ia melukis untuk Charles V, yang diangkat menjadi pelukis resmi dari pengadilan kerajaan Spanyol.

Terkemuka lain wakil dari lukisan dalam periode ini adalah Correggio (1489 - 1534), yang tinggal sebagian besar hidupnya di Parma, di mana ia membuat karya besar (misalnya, lukisan dinding di gereja San Giovanni Evangelista).

Mannerisme
Sejak tahun 1590, berlaku seni mannerist berbagai gaya kecenderungan, yang - berbeda dengan ketenangan klasik dari periode sebelumnya - yang repertoar adalah bentuk berlebihan, memutar tubuh manusia dan renyah muncul (Gambar kumparan), lukisan-lukisan yang sarat dengan banyak unsur dekoratif , mengumumkan gaya fajar "baroque".

Perwakilan dari perangai berharga adalah:

# Pontormo (1494 - 1.556), di Florence;
# Rosso Fiorentino (1494 - 1540), melukis istana Fontainebleau dekat Paris;
# Andrea Palladio (1508 - 1580), pelukis dan arsitek Vicenza, palladianist memulai gaya yang akan mempengaruhi arsitektur abad inggris. al XVIII-lea; XVIII;
# Benvenuto Cellini (1.500 - 1571), miniaturis dan pemahat dari Florence, yang terkenal patung perunggu "Perseus dengan kepala Medusa, yang ditemukan dalam Loggia dei Lanzi (Piazza della Signorina);
# Giorgio Vasari (1511 - 1.576), pelukis, arsitek dan penulis biografi. Dia menulis "Vite de 'più eccellente architetti, scultori e Pitti (1550);
# Paolo Veronese (1.528 - 1588), salah satu tuan dari sekolah Venesia;
# Tintoretto (1518 - 1594), yang paling penting wakil dari Venesia perangai, keluar dari 56 mural untuk istana "Scuola di San Rocco (Venice).

Renaissance Arsitektur


Dalam arsitektur Renaissance memilki dua kecenderungan:

Kecenderungan pertama ditandai oleh penggunaan bentuk ekspresi kuno. Hal ini dilakukan sekitar 1500, selama puncak Renaissance, bangunan yang jelas dan harmonis Donato Bramante, dan mencapai seluruh Italia. Digunakan sebagai elemen bangunan kolom, pilaster, ibu kota, segitiga, lengkungan, diambil dari perjanjian arsitektur Vitruvius ( "Arsitektur", sec. SM), ditambah kubah (Duomo di Florence, Basilika Santo Petrus di Roma). Fasad dirancang memperhitungkan simetri dan ketertiban. Arsitek seniman dan dianggap kerang dibudidayakan masyarakat.

Kecenderungan kedua, terutama negara-negara utara, menggabungkan elemen-elemen dari gaya abad pertengahan tradisi kuno, terutama garis-garis vertikal dikombinasikan dengan ogivele Gothic. Tambahkan ornamen dan arabesques (di Spanyol). Konstruksi pengrajin adalah pengrajin. Contoh: di Perancis, sayap barat istana Louvre di Paris (1550 - 1.558), yang dilakukan oleh Pierre Lescot, di Jerman, kastil Heidelberg dan walikota Augsburg, dibangun oleh Elias Holl.

Musik Renaissance

Musik Renaissance sesuai "masa keemasan" polifoni. Genera yang paling umum adalah "messele", "motettele", madrigalul dan lagu dengan iringan instrumental. Pada tulisan-tulisan teoretis komponis penting Flemish Tinctoris Johannes (1435 - 1.511), yang menggambarkan dan mendukung tren memperbarui musik. Salah satu komposer paling penting era ini adalah Giovanni Pierluigi da Palestrina (1.525 - 1594), yang dengan "Missa de Beata Palesterina" (1570) marchază transisi ke Baroque. Kontak dibangun antara musisi dari berbagai negara, pusat tarik-menarik, dan di daerah ini, Italia. Jadi komposer Spanyol Tomás Luis de Victoria (1548 - 1611) adalah wakil yang paling penting dari musik şcolli Roma, sementara Italia Andrea Gabrieli (1510 - 1586) memimpin "Die Münchner Hofkapelle. Dengan Gabrieli Giovanni (1553 - 1612) dan Claudio Monteverdi (1567 - 1643) mengembangkan musik Monod dan transisi musik seperti opera.

Revival di negara-negara Eropa


Di Italia, Renaissance menyebar ke negara-negara lain di Eropa, Barat. Cendekiawan, seniman, pedagang dan pengrajin bepergian ke kota di Italia dan kembali ke Perancis, Flandria atau di Hanseatic pengetahuan tidak hanya baru tetapi juga dengan rasa yang lain dalam seni dan gaya hidup. Penurunan feodalisme dan kekuasaan politik sentralisasi membuka jalan perubahan budaya, sosial dan ekonomi. Tidak seperti Italia, di mana bahasa Latin dan Yunani yang ditanam di negara-negara Eropa Barat, di bawah pengaruh Protestantisme, dengan menggunakan bahasa nasional, yang berkontribusi pada pembentukan negara nasional baru - ditandai oleh satu bahasa.

Perancis
Roh memasuki Renaissance Italia perancis karena kepribadian seperti Leonardo da Vinci dan Benvenuto Cellini, hadir di istana Raja Francis I dan terlibat dalam desain dekorasi istana Fontainebleau. Penulis François Rabelais (1494 - 1553), rahib Benediktin, penulis cerita "Épouvantables et Horribles Faits Prouesses du très et renommé Pantagruel" (1532) dan "Vie inestimable du grand Gargantua, Pere de Pantagruel" (1534), perwujudan tipe yang sempurna Renaissance humanis. Joachim du Bellay (1522 - 1.560) merancang manifesto "Pleiade", berjudul "Défense et ilustrasi de la langue française".

Belanda
Flemish pelukis Jan van Eyck (ca. 1390 - 1441) dianggap sebagai pendiri lukisan Renaissance di Flanders dan Belanda. Rogier van der Weyden (1400 - 1464) melakukan perjalanan ke Italia, di mana dihargai, dipengaruhi oleh lukisan karyanya sekolah Ferrara . Dalam triptych "Taman kenikmatan", Hieronymus Bosch (1450 - 1516) menyajikan cara yang fantastis dosa manusia, dalam dunia khayalan, supranatural. Pelukis lain periode ini adalah: Hans Memling (1.433 - 1.494), Dirk buti (1415 - 1475), Hugo van der Goes (1440 - 1482). Antara mannerist termasuk Bernard van Orley (1.488 - 1.541) dan Jan van Scorel (1495 - 1562).

Desiderius Erasmus (1466 - 1.536), yang paling penting wakil dari humanisme skala Eropa, menarik sebagian besar dari tulisan-tulisan mereka ke dalam bahasa Latin.

Jerman
Seni Jerman diarahkan pada khususnya untuk tradisional Gotik gaya. Konrad witz (ca. 1400 - 1445) dilukis pemandangan di bawah pengaruh Flemish seni. Karya Albrecht Dürer (1471 - 1528), pelukis, penggambar dan penggores, adalah sebuah link dengan Renaissance seni, model Italia. Siklus ukiran kayu, "The Passion" dan "Kehidupan Maria", yang dikenal di seluruh Eropa. Dalam komposisi khusus "Empat Rasul" (1526) menunjukkan komitmen pada keanggunan lukisan Italia dan kekuatan ekspresi. Dürer untuk melakukan perjalanan di Italia dan Belanda dan mempertahankan hubungan dekat dengan seniman usia. Sezamannya, Matthias Grünewald (1.480 - 1528), masih melukis dalam gaya Tengah Abad.

Dalam literatur disebutkan:

* Sebastian Brant (1457 - 1521), penulis Elsass, satiris penulis puisi;
* Thomas Murner (1475 - 1.537), penulis dan pengkhotbah, diterjemahkan dalam ayat epopea "Aeneis" dari Virgil;
* Philipp Melanchthon (1.497 - 1560), penulis "Pengakuan Augsburg" (1530);
* Sebastian Franck (1.500 - 1543), penulis, humanis dan Theosophy, masyarakat dan koleksi peribahasa.

Spanyol
Spanyol, baru saja dibebaskan dari aturan Moor, terlambat terpasang Renaissance Eropa. Pada abad ke-XVI, pelukis resmi dari pengadilan kerajaan Spanyol Tiziano, meskipun secara pribadi ia tidak pernah di Spanyol. Berruguete Alonso (1450 - 1504), yang paling penting pelukis Spanyol periode ini, khususnya yang bekerja di Valladolid . Perwakilan dari perangai akhir adalah El Greco (1541 - 1614), seorang murid Tintoretto. Pada tahun 1560 dibangun istana "El Escorial" di dekat Madrid, pusat penting Renaissance Spanyol.

Inggris
Bahkan sebelum Renaissance, Britania telah melihat sastra yang maju, diwakili oleh:

* Geoffrey Chaucer (ca. 1340 - 1400), dianggap sebagai "ayah dari puisi Inggris" (John Dryden), penulis, antara lain, "kisah-kisah Canterbury (The Canterbury Tales).
* William Langland (ca. 1330 - 1400), penulis puisi alegoris "Piers Plowman".
* Thomas Malory (1395 - 1471), penulis novel pertama dalam sastra prosa Inggris berdasar pada legenda tentang King Arthur dan "Knights of the Round Table".

Dalam nama tersebut, juga kontroversial, "Renaissance Inggris" berarti gerakan seni dan budaya di Inggris dari awal abad keenam belas sampai pertengahan ketujuh belas abad, masa perkembangan damai setelah berakhirnya Perang 100 tahun dan pada Perang Roses. Periode ini termasuk masa pemerintahan panjang dari Elizabeth aku, karena itu disebut "Elizabethan Age". Terkemuka wakil-wakil dari "Renaisans Inggris" adalah:

1. Literatur
# Edmund Spenser (1552 - 1599), penulis puisi dan epopei pastoral alegoris "The Faerie Queen";
# John Milton (1.608 - 1.674) menulis puisi terkenal pada tema Bibel "Paradise Lost";
# Christopher Marlowe (1.564 - 1.593), dramatis penyair;
# William Shakespeare (1.564 - 1.616), pengarang sejumlah besar drama, puisi dan soneta;
# Thomas Morus (1478 - 1535), penulis, humanis dan penulis puisi "Utopia" (1516). Kanselir Menteri kerajaan, jatuh dalam rahmat dan dilaksanakan atas perintah Raja Henry VIII;
# Francis Bacon (1561 - 1626), filsuf, mengembangkan teori pengetahuan empiris dalam "Novum Organum" (1620;
# Ben Jonson (1572 - 1637), dramawan.

2. Musik
Dewasa terutama seperti madrigalului, dipopulerkan oleh karya "Musica Transalpina" diterbitkan pada 1588, yang Nicholas Yonge. Komposer yang paling penting adalah:

# Thomas Tallis (1505 - 1585), organ dari Kapel Royal di London, master tandingan, menulis musik keagamaan;
# William Byrd (1.543 - 1623), komponis potongan madrigals dan instrumental dikumpulkan dalam koleksi "perawan Fitzwilliam Buku";
# Thomas Morley (1557 - 1.602), terdiri madrigals dan Mottet, penulis karya teori komposisi.

Renaissance Man


Untuk sebagian besar penduduk waktu, budaya dan artistik yang menjadi ciri berbunga Renaisans tidak menghasilkan perubahan apapun dalam gaya hidup atau representasi dari dunia. Pengarah Namun, jumlah terbatas kepribadian di berbagai bidang ciptaan, kita dapat mengatakan hari ini bahwa cakrawala baru dan moral spiritual liberalisasi telah menciptakan jenis tertentu "Renaissance Man" ( "Homo Universalis Renaissance"), yang dicirikan oleh pemahaman yang tajam , terbuka untuk setiap gagasan, rasa keindahan, hasrat untuk penegasan dan reputasi, individualisme dengan peluang pembangunan multilateral, musuh dogma dan prasangka. Dalam aspirasi untuk universalitas, ia bisa menghilangkan segala rintangan yang berdiri di jalan yang ditunjukkan keberanian dalam proyek-proyek dan tindakan kekuatan penuh. Teman dan penikmat seni, carol - tanpa kesulitan - filsafat dan sastra menggantikan hukum-hukum moral dengan estetika. "Renaissance man" adalah, pertama, seorang humanis dengan semangat luas toleransi.

Sebaliknya, tidak menghilang fanatik, para pendukung satu ide, yang saya lihat setiap perwakilan dari suatu pandangan yang berlawanan, bukan ide musuh, tapi musuh pribadi menjadi nihil.

Tolak Renaissance

Seperti gerakan sosial-budaya, dan Renaissance, setelah puncak, yang dikenal menurun, di mana ide-ide dan memperbarui hilang epigones dicapai pada terbaik, karya imitasi.

Renaissance Penurunan ini disukai dan dipercepat oleh dua keadaan:

1. Politik dan penurunan ekonomi Italia, sudah dari paruh pertama abad XVI, dihantui oleh perang tanpa akhir, yang memuncak dalam menjarah Roma (Sacco di Roma ", 1527) oleh pasukan tentara bayaran Charles V. Ini melemahkan kekuatan dan prestise dari kepausan, yang kena denda negara-negara kota seperti Florence dan Milan. Penemuan rute baru ke India, berlayar di sekitar Tanjung Good Hope, secara substansial memperlemah situasi ekonomi Venesia dan Genoa.

2. Dalam menanggapi reformasi diprakarsai agama di Jerman oleh Martin Luther, Gereja Katolik didirikan Kontra dan pengadilan Inkuisisi, finisher sejati terhadap kebebasan berpikir. Setelah perdamaian Trient (1545 - 1563), untuk membuat daftar buku-buku terlarang dianggap sesat jika mereka datang ke dalam konflik dengan dogma keagamaan ( "Index librorum prohibitorum, 1559). Galilei dipaksa untuk meninggalkan kepercayaan publik pada rotasi bumi mengelilingi matahari, bukan tanpa berbisik kepada dirinya sendiri "si Eppur muove &". filsuf Giordano Bruno (1.548 - 1.600), kalimat tempur Aristoteles, secara resmi diterima oleh Gereja, alam semesta yang tertutup, kemanusiaan adalah penganut panteisme dan akan dibakar di tonggak sebagai bidaah, setelah kalimat melit pengadilan. Di Jenewa, dominasi John Calvin, teolog dan dokter Spanyol Miguel Servet (1.511 - 1553), kenyataan bahwa Anda mempertanyakan dogma dari Tritunggal, yang berakhir dengan Demikian pula, dihukum menghujat, kali ini pengadilan Protestan.

Renaissance ide Anda tidak dapat meletakkan, mereka dengan berani membela orang-orang seperti Erasmus, Francis Bacon dan René Descartes (1596 - 1650), filsuf Belanda, Baruch Spinoza (1632 - 1677), yang mengusulkan bahwa tujuan mendasar pengiriman pesan pembebas dan pembawa kegembiraan yang memberikan pengetahuan tentang abad kedelapan belas dan akan melanjutkan semangat Renaissance sebagai Pencerahan Perancis.

Interprestasi Sejarah dan Filsafat

Setiap periode sejarah budaya memiliki visi Renaissance, sebagai berikut:

1. Pencerahan (David Hume, Edward Gibbon, Condorcet, D `Alembert, Diderot, Voltaire), yang menganggap cita-cita humanis dan rasionalis pengikut abad XV dan XVI, melihat Renaissance sebagai zaman keemasan kemajuan budaya, yang menandai transisi dari kegelapan kepada cahaya, dari barbarisme ke peradaban, suatu kebangkitan Barat tidur dogmatis;

2. Romantisme (Novalis, Agustus Wilhelm Schlegel, Heine Meyer, Stendhal, Madame de Stael, Victor Hugo, Byron, Gioberti, Mazzini Giusepe) memiliki pandangan yang berlawanan pencerahan Renaissance. Berbeda dilihat sebagai makna pecahnya Tengah Abad, yang dijunjung tinggi dan dipandang sebagai zaman keemasan. Aku mengagumi ksatria abad pertengahan, ketertiban, wewenang dan kepercayaan. Gaya Gothic dilihat sebagai ekspresi tertinggi penciptaan artistik;

3. Hegelianisme Hegel Renaissance melihat kemajuan spiritual, pembaruan budaya, setelah malam panjang Tengah Abad. Studi karya-karya kuno adalah sebagai kembali dari ilahi untuk manusia;

4.positivisme: di Hippolyte Taine, Benedetto Croce, Bertrando Spaventa istirahat antara Renaissance dan Abad Pertengahan dinilai positif. Renaissance adalah zaman keemasan milenium, premis of Issue superman, manusia bebas, terbuka untuk semua pengalaman hidup.
Ditulis oleh: Wahyu Dwi Lesmono DSMLMD Blog Diposting pukul: 10:19:00 am

Kata Pengantar

Tugas Bahasa Jerman

Membuat Kosa Kata

Tentang Kosa Kata Dalam Bahasa Jerman




Nama :
Kelas :


Saya mengucapkan puji syukur kepada tuhan yang memberikan saya kesempatan untuk membuat kosa kata bahasa jerman. Saya berterima kasih kepada Ibu Ina. Selaku guru Bahasa Jerman yang memberikan tugas untuk membuat kosa kata ini. Karena dukungan dan semangat, akhirnya kosa kata ini dapat terwujud dengan baik.

Makalah ini dibuat sesuai dengan tugas Bahasa Jerman yaitu membuat kumpulan kosa kata berbahasa jerman. Disini, saya memberikan gambar berikut dengan kosa katanya. Kosa katanya tersebut dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, dan beberapa jenis kata yang lainnya. Disini saya membuat dengan tulisan tangan saya sendiri. Baik pada gambar maupun pada teksnya.

Agar dapat mengetahui secara tertulis tentang laporan ini. Anda bisa melihatnya pada halaman berikut. Selamat Membaca.

Mohon maaf jika di dalam kosa kata ini saya tidak menerjemahkan dari bahasa jerman ke bahasa indonesia karena keterbatasan waktu. Dan mohon maaf jika ada kekurangan, ketidakjelasan, dan kesalahan dalam pembuatan kosa kata ini. Karena manusia selalu salah
Ditulis oleh: Wahyu Dwi Lesmono DSMLMD Blog Diposting pukul: 5:11:00 pm