Tujuan: Membuat
Donat dari Bakteri Saccharomyces
cerevisae
Alat dan Bahan:
1. Tepung Terigu
500 gram
2. Telur 2 butir
3. Susu Cair
4. Gula 500 gram
5. Minyak Goreng 250 gram
6. Air 100 cc
7. Ragi (Saccharomyces
cerevisae) 6 gram.
8. Gula halus
9. Gula pasir
10. Mentega
secukupnya
11. Keju
12. Messes
13. Plastik
14. Baskom
15. Koran
Cara Kerja:
1. Masukkan
tepung terigu, telur, susu cair, mentega, gula pasir, gula halus, dan ragi (Saccharomyces cerevisae) ke dalam
baskom.
2. Aduklah dengan
menggunakan plastik pada bahan-bahan yang sudah di masukkan ke dalam baskom
menjadi satu.
3. Selama
mengaduk, tuanglah air secukupnya.
4. Setelah rata
dan menjadi adonan yang sudah kering dan tidak keras, kembangkan dan banting
adonan tersebut hingga ukuran adonan menjadi besar dan berkembang.
5. Kemudian
adonan tersebut dimasukkan kedalam baskom, ditutup rapat dengan menggunakan
koran, dan didiamkan selama kurang lebih 15 menit.
6. Setelah itu,
sebagian adonan diambil, digulung, dan dibentuk seperti cincin berukuran kecil
hingga sedang.
7. Adonan yang
sudah dibentuk seperti cincin dimasukkan ke dalam penggorengan yang sudah diisi
dengan minyak dan sudah dipanaskan.
8. Gorenglah adonan cincin tersebut hingga matang.
9. Setelah matang, adonan cincin tersebut sudah menjadi
donat dan sudah siap disajikan.
10. Jika ingin menambah rasa dan tampilan atraktif pada
donat, olehkan mentega pada donat tersebut, tambahkan keju, messe, ataupun gula
pasir sesuai selera.
11. Donat siap
disajikan dan siap untuk disantap.
Hasil Pengamatan:
1. Saat mengaduk
bahan-bahan ke dalam baskom dan ditambah dengan air, bahan-bahan yang sudah
tercampur itu sudah membentuk menjadi sebuah adonan yang makin lama makin
lengket hingga elastis ketika diaduk keseluruhan.
2. Adonan yang
dibanting-banting dan dikembangkan akan terlihat lebih besar dan lebih panjang
dari ukuran sebelumnya. Namun hal tersebut masih membuat adonan tetap kering
dan tidak keras.
3. Ketika adonan
ditutup rapat dengan koran dan dilepaskan kembali setelah kurang lebih 15
menit, adonan tersebut mengembang dari ukuran semula.
4. Adonan yang
sudah dibentuk menjadi cincin dan digoreng, adonan cincin tersebut akan mengembang
dan mengeras ketika digoreng sehingga perlu membalikkan muka adonan cincin yang
digoreng tersebut sehingga bagian bentuknya mengembang dan mengeras seluruhnya.
5. Selama
penggorengan, warna adonan cincinnya berubah seiring lamanya waktu penggorengan
yang dilakukan pada saat itu.
Pertanyaan:
1. Apakah mikroba
yang digunakan pada percobaan bioteknologi konvensional?
Jawab: Dalam percobaan bioteknologi konvesional pembuatan donat, mikroba yang
digunakan dalam percobaan ini adalah Saccharomyces
cerevisae. Biasanya secara keseluruhan dalam pembuatan bioteknologi
konvensional, mikroba yang digunakan adalah mikroba yang memiliki peran
menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang pertanian,
peternakan, kedokteran, dan lingkungan.
2. Apakah fungsi
mikroba dalam percobaan bioteknologi konvensional?
Jawab: Dalam percobaan bioteknologi konvensional pembuatan donat, fungsi mikroba
yang digunakan adalah untuk mengembangkan adonan kue atau mengembangkan kue
ketika sedang dimasak. Biasanya secara keseluruhan dalam pembuatan bioteknologi
konvensional, fungsi mikroba pada umumnya adalah menghasilkan berbagai produk
yang bermanfaat.
3. Sebutkan 5
hasil bioteknologi konvensional?
Jawab: Yoghurt,
Oncom, Tape, Tempe,
Donat
4. Jelaskan
tentang bioteknologi konvensional?
Jawab: Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan
makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Proses yang dibantu
mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape,
kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap
sebagai bioteknologi masa lalu. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Ciri
khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan
makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
5. Sebutkan 5
hasil bioteknologi modern dan ilmiah?
Jawab: Rekayasa Genetika, Transplantasi Inti, Fusi Sel, Teknologi Plasmid,
Rekombinasi DNA.
6. Jelaskan
dampak positif dan negatif dari perkembangan bioteknologi?
Jawab: Dampak Positif dari perkembangan bioteknologi antara lain membantu dalam
menemukan dan mengembangkan bahan kebutuhan pokok manusia, seperti bahan
makanan, pakaian, peralatan dan perumahan serta energi. Menemukan berbagai
penyebab dan pengobatan berbagai macam penyakit, baik pada manusia hewan,
maupun tumbuhan. Penemuan bibit unggul,
baik hewan ternak maupun tanaman pertanian yang membantu menyelesaikan masalah
pangan. Menyingkap rahasia proses-proses kehidupan, pewarisan sifat, dan gen
sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari. Mengkaji dan
melestarikan seluk beluk lingkungan lebih dalam dengan tujuan untuk kelestarian
kehidupan. Dan pengolahan limbah rumah tangga dan industri yang lebih ramah
lingkungan dengan menggunakan organisme pengolah limbah yang telah ditemukan.
Dampak Negatif dari perkembangan bioteknologi antara lain 1. Digunakan untuk
senjata biologis. Bakteri dan virus yang mematikan dapat digunakan sebagai
senjata biologis untuk memusnahkan manusia. Memunculkan organisme strain jahat.
Dengan adanya rekayasa genetika, sifat – sifat makhluk hidup dapat diubah
dengan mudah, termasuk menyisipkan gen jahat yang dapat digunakan untuk
membunuh atau meneror manusia. Mengganggu keseimbangan lingkungan. Organisme
baru hasil rekayasa manusia dikhawatirkan akan dapat memenangkan kompetisi dan
menyingkirkan organisme yang telah ada di alam sehingga dapat menimbulkan
ketidakseimbangan alam. Pelanggaran hukum dan nilai – nilai masyarakat.
Misalnya ada seorang ibu yang hamil dengan teknik bayi tabung yang spermanya
berasal dari bank sperma (tidak dari suaminya). Hal ini tentu akan
nengaburkan status anak dan menimbulkan permasalahan di lain waktu.
Kesimpulan:
1. Saat
pengadukkan berlangsung, ragi (Saccharomyces
cerevisae) yang sudah tercampur dalam bahan tersebut akan berkerja sehingga
saat mengembangkan, membantingkan, dan mendiamkan adonan akan membuat ukuran
adonan menjadi lebih besar karena ragi atau bakteri Saccharomyces cerevisae berfungsi untuk mengembangkan adonan kue.
2. Adonan cincin
yang digoreng atau dioven akan mengembang dan mengeras sehingga bakteri Saccharomyces cerevisae bekerja secara
maksimal, namun jika dipaksakan untuk menggoreng atau mengoven adonan cincin
terus-menerus maka adonan cincin tersebut tidak akan mengembang lagi bahkan
warna adonan menjadi gelap hingga hangus (gosong) karena hal itu disebabkan
bakteri Saccharomyces cerevisae sudah
bekerja secara maksimal hingga bakteri tersebut lenyap bahkan hilang karena
saat proses penggorengan atau pengovenan.
3. Rasa donat
bergantung pada banyaknya bahan yang sudah dimasukkan, baik itu gula, telur,
tepung terigu, maupun lainnya. Adapun penambahan rasa jika ingin ditambahkan dengan perasa saat
pencampuran bahan menjadi satu. Bentuk atraktif dan rasa yang diinginkan setelah donat siap disajikan bisa
ditambahkan sesuai dengan selera orang masing-masing.
Illustrasi Cara Pembuatan Donat dengan Bakteri Saccharomyces cerevisae:
Illustrasi Cara Pembuatan Donat dengan Bakteri Saccharomyces cerevisae:
Bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat donat
Baskom yang digunakan untuk mengadukkan bahan yang dimasukkan
Bahan-bahan dicampurkan dan diaduk dengan menggunakan plastik hingga menjadi adonan dan rata
Setelah menjadi adonan dan rata, adonan tersebut dikembangkan dan dibanting
Sebagian adonan diambil, digulung, dan dibentuk seperti bola atau cincin berukuran kecil hingga sedang
Adonan yang sudah dibentuk seperti cincin dimasukkan ke dalam penggorengan yang sudah diisi dengan minyak dan sudah dipanaskan dan gorenglah adonan cincin tersebut hingga matang
Jika ingin menambah rasa dan tampilan atraktif pada donat, oleskan mentega pada donat tersebut, tambahkan keju, messes, ataupun gula pasir sesuai selera
Donat siap disajikan dan siap untuk disantap
No comments :
Post a Comment
Apabila ada komentar, pertanyaan, maupun tanggapan silahkan kirimkan komentar disini sesuai dengan postingan ini. Jika terdapat isi komentar yang tidak pantas sesuai dengan etika dalam berkomentar di blog, maka komentar tidak akan dipublis. Pertanyaan dan tanggapan akan segera dibalas.