The Adventure Revenge Beginning
Pada suatu hari, saat saya sedang sibuknya mencari barang tambang untuk di jual, saya mencari barang tambang di dalam goa yang dada di sekita rumah saya. Saat itu di dalam goa tersebut saya melihat sebuah cahaya berwarna ungu. Saya mendekati itu dan tiba-tiba saja cahaya itu berubah menjadi besar dan berubah menjadi lubang cahya yang menghisapkan kedalam cahaya itu. Hingga saya tidak terkontrol untuk melarikan diri akhirnya saya tersedot kedalam cahaya ungu tersebut. Aku masuk kelubang cahaya itu seperti aku tersedot saat aku melihat chaya ungu itu di lapangan dekat rumahku saat aku kecil lalu.
Saat ada lubang cahaya lain, aku terjatuh di suatu tempat yang menurutku tidak asing lagi. Selama 3 tahun aku tidak mengunjungi tempat itu lagi karena saat itu petualangan mencari sesuatu hal yang bersifat menarik telah berakhir. Aku berada di dunia sihir alias Dunia Magician. Aku berada dii wilayah Padang Rumput yang luas walau ada beberapa bunga-bunga yang indah disamping padnangan yang begitu jauh aku melihat gunung dan laut. Namun sepertinya aku tidak melihat cahaya ungu itu. Mungkin aku tidak bisa kembali lagi ke dunniaku sampai aku menyelesaikan sesuatu yang mungkin sangat penting sekali bagi dunia sihir itu. Aku berjalan ke segala arah tanpa jelas karena aku tidak menemukan sebuah objek untuk dikunjungi. Tiba-tiba saat aku sedang berjalan. Aku bertemu dengan mahluk aneh (Walau bisa dibilang sebagai monster). Monster yang menurutku tak asing lagi ditempat padang rumput itu. Yaitu Harimau. Aku tidak bisa menyerangnya karena aku tidak menggunakan senjata ditangaku sehingga satu-satunya cara ku melawannya dengan tangan kosongku itu. Memang kelihatannya ganas sekali mewlaannya walau sangat sekali pertempuran ini dianggap pertempuran yang sangat sadis tanpa senjata. Akhirnya, aku melarikan diri walau aku dikejar oleh monster itu. Namun kecepatannya dia sangatlah begitu cepat. Aku tidak bisa berlari begitu cepat. Sampai-sampai aku tertangkap olehnya dan terpakasa melwan monster itu. Alangkah sedihnya, aku tidak bisa menahan diriku karena serangan cakarannya yang begitu ganas. Aku tidak bisa berlarian kemana-mana. Dan saat aku dalam posisi hampir lemah, Harimau itu memanggil teman-temannya untuk menghabisi aku dalam 1 serangan. Aku tidak bisa berkutik apa-apa kecuali aku harus mati karena serangan segerombaln singa itu. Dan mati sadis karena aku akan dimakan olehnya dan dicakar olehnya. Saat mereka mulai beraksi menyerangku. Tiba-tiba, ada suara tebasan pedang yang begitu cepat dan membuat para Harimau itu mati. Aku kira suara tebasan itu menebasku hingga mati juga. Tapi ternyata tidak. Ada seseorang yang menolongku, seseorang yang menurutku tidak asing lagi. Dia merupakan perempuan yang pernah menolongku saat aku sedang mengalami kesulitan. Perempuan ini bertubuh sama tinggi denganku, cantik, rupawan, walau kelihatan dia merupakan keturunan bangsa Elf. Memakai pakaian seperti seorang legendaris avonturis perempuan berwarna biru tua. Dia bernama Movie. Walau aku sedikit lupa nama lengkapnya siapa saat aku pertama kali masuk ke dunia sihir dan mengenalnya.
Aku bersyukur karena ada orang yang telah menolongku. Dan orang itu bernama Movie. Dia langsung menghampiriku. Aku mengucapkan terima kasih kepadanya dan berkata “Terima kasih kau telah menolongku. Tanpamu, aku mungkin telah di bunuh dan dimakan oleh para harimau itu.”. Movie membalas perkataanku “Tidak masalah, aku menolongmu karena kelihatannya kamu dalam keadaan bahaya.” Kemudian dia terkejut melihatku dan mengatakan “Hey, apakah kau Dwi ? Kenapa kau bisa berada di sini ?” Lalu aku menjawab “Aku ada disini karena aku kesedot oleh cahaya ungu didalam goa di duniaku itu dan tiba-tiba aku berada disini. Sampai inilah aku di temui oleh ganasnya harimau itu. Kau Movie kan ? Yang telah menolongku saat aku kesulitan di hutan yang bernama Restaired ?”. Movie membalas jawabanku “Tepat sekali, akhirnya kamu masih mengingat diriku lagi. Sepertinya dirimu yang lalu sudah berubah.” Aku menjawab “Memang apa yang berubah dariku ?” Dia menjawab “Kamu sudah besar. Aku tidak pernah melihatmu selama 3 tahun ini. Walau mungkin kamu kembali kesini dalam keadaan yang beggitu lemah.” Aku mengatakan kepada dia bahwa diapun juga mungkin bertambah besar dan sama dengannku walau dia mungkin sudah mulai bertambah kuat dariku sebelumnya saat terakhir kalinya. Kemudian dia sedikit memberikan rasa kasihan kepadaku kalau aku berada dalam kondisi yang terluka parah. Akhirnya dia membawaku dengan kecepatan yang begitu cepat karena dia menggunakan teknik sihir Speedlight dan dia mengobatiku di rumahnya yang berada di Hutan Restaired. Dia menggunakan sihir Heal kepadaku. Aku sembuh total karena berkat sihirnya dia.
Aku sembuh dari luka cakaran dan gigitan Harimau itu. Movie memberikanku secangkir minuman Potion dan makanan Virmelon Nut sambil aku dan dia berbincang-bincang kepadanya. Dibawah ini percakapannya :
Movie : ”Selama 3 tahun aku tidak melihatmu dan akhirnya kau kembali juga”
Dwi : ”Yea... aku juga entah kenapa aku bisa berada disini. Padahal saat aku sedang mencari tambang di goa untuk dijual. Aku melihat cahaya ungu yang aneh yang serupa saat aku pertama kali terdampar di dunia ini dan berada di Gurun Technonical. Cahaya itu menghisapku dan aku berada di padang rumput itu.”
Movie : ”Rasanya mungkin ada sesuatu yang ganjil di dunia ini lagi. Bagaimana dengan kehidupan temanmu itu ? Si Erik, Arif, Rian, Diki, Teguh di duniamu itu ?”
Dwi : “Mereka sekarang terpisah karena mereka bekerja di tempat yang berbeda-bea jadi aku kurang tahu bagaimana keaan mereka saat ini. Sulit sekali berkontak dengannya”
Movie : “Aku masih mengingat mereka dengan skill dan sihir mereka yang hebat saat bertarung dengan musuh. Masa persahabatanmu dengan mereka di dunia ini dulu sungguh hebat sekali. Dari konflik, pemecahan, saling membantu dan menolong hingga apapun yang menyangkut soal persahabatan dan pertemanan sangatlah hebat. Aku salut dengan perjuangan petualangganmu dulu.”
Dwi : “Benarkah itu ? Aku tidak menyadari hal seperti itu dulu. Yea... aku sudah banyak hal yang menarik aku lupakan. Kalau hal normal mengenai dunia ini aku masih mengingatnya”
Movie : “Oh, mungkin sesuatu hal yang istimewa bagimu di dalam dunia ini. Cara bertempur dan melawan para monster. Kau pasti melupakannya karena kekuatanmu kembali lemah seperti sedia dulu kala.”
Dwi : ”Iya juga sih..... Tapi , apa kamu mau mengajariku cara bertarung yang baik dan benar sehingga aku bisa terbiasa lagi dengan pertarungan melawan musuh yang ada ?”
Movie : ”Denagn senang hati aku akan mengajarimu itu, tapi sebelumnya makanlah dan minumlah yang telah aku sediakan itu agar akmu bisa bersemangat.”
Dwi : ”Okay.... terima kasih.”
Saat aku memakan dan meminum makanan atau minuman yang telah di sediakan oleh Movie, aku mulai bersemangat lagi. Dan Movie mengajakku untuk keluar dari rumahnya dan berlatih bertarung di Hutan Restaired dilapangan yang sedikit besar seukuran kolam ikan walau 3 kalinya ukuran itu. Movie mengajarkanku cara bertarung dari cara menyerang, bertahan, menggunakan sihir, barang saat bertarung hingga beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bertarung walau disini bisa dikatakan Movie meruapakan musuhku saat bertarung untukl latihan ini hanya saja dia tidak memanggil monster lainnya. Memang disini aku memaksakan diriku untuk menyerang dia. Dan untungnya saja hanya latihan sehingga dia dikorbankan untuk diserang. Kalau bukan, mungkin dia bisa mengeluarkan jurus mematikan kepadaku. Akhirnya selama latihan selesai, akhirnya aku bisa mengusasi teknik untuk bertempur dan mewalan musuh yang aa di hadapanku. Namun sebagai tantangannya, Movie memanggil monster yang mudah untuk dilawan dan lemah kepadaku sehingga aku mudah melawannya dalam 3 hingga 5 kali tebasan saja.
Pertarunagan kecil berakhir. Movie memberikan ucapan selamat kepadaku. Akhirnya aku bisa menguasai teknik bertempur walau tidak sekuat seperti dulu dan teknik sihir yang aku miliki yaitu petir bisa aku kuasai lagi. Movie memberikanku beberapa info menegani pertempuran dan bisa langsung ditanyakan ke dia dann berlatih lagi jika mau di rumahnya. Pada saat itu, Movie mengatakan kepadaku bahwa aku harus menemukan hal-hal dan penyebab yang membuatku jatuh di dunia ini. Di pikiranku terlintas bahwa ada sesuatu yang akan dipastikan kalau didunia ini akan hancur karena ada monster yang mau menghancurkan dunia. Movie langsung berkata kepadaku setelah aku memikirkan hal itu bahwa kemungkinan besar akan terjadi hal itu tapi sampai saat ini menurut dia belum dipastikan muncul.
Kemudian aku meninggalkan rumah Movie dan mengucapkan selamat tinggal dengannya. Aku menyusuri Hutan Restaired yang sungguh lebat dan sedikit gelap walau ada kunang-kunagan yang menerangi jalan. Menyusuri pinggiran tanah, turun tangga, melewati sungai, berjalan terus walau selama itu aku sering dihadapi monster yang menyerangku tapi itu tidak membuatku merasa kesulitan dalam melawan monster itu. Beberapa benda atau makanan bisa aku ambil ditempat itu dan beberapa kotak harta karun yang berisi peralatan bertarung dan obat-obatana aku temukan disitu walau tidak terlalu banyak. Saat aku hampir mau keluar dari tempat itu, ada orang yang menggunakan pakaian T-Shirt hijau dengan celana yang mirip denan celana tentara sedang kelihatan murung dan sedih. Aku menghampirinya dan aku tanyakan kepada dia. Dia murung dan sedih karena barang dan senjatanya telah dicuri oleh monster yang mirip dengan pohon. Akhirnya, aku mencoba untuk menolongnya dan mencari monster itu di sekitar Hutan Restaired itu. Aku berjalan di sekitar hutan itu. Selama dalam perjalanan mencari monster itu, aku menemukan sebuah monster yang mirip dengan pohon dan dia merupakan musuh yang bernamma Branchekeller. Musuh ini gampang sekali dikalahkan karena dengan beberapa kali tebasan musuh ini akan kalah. Kau tau kenapa ? Karena selama perjalanan aku sering melawan monster yang ada di sekitar hutan itu. Akhirnya monster itu kalah dan aku berjalan menyusuri hutan lagi dan aku melihat barang dan senjata milik orang yang aku temui di jalan keluar hutan itu. Aku membawa semua barang dan senjata itu dan memberikan itu kepada orang yang aku temui sebelumnya. Dengan bangganya, orang itu senang karena barang itu bisa kembali kepada miliknya dan berterima kasih kepadaku. Dia memperkenalkan dirinya. Dia bernama Abdul. Seorang penembak sejati yang suka menjelajah. Akhirnya aku juga memperkenalkan diriku. Dan menjelaskan tujuanku menjelajah. Abdul ingin bergabung denganku dan ingin ikut menjelajah dengannku dan berpetualang bersama. Aku terima dia dan akhirnya Abdul bergabung dalam petualangan denganku.
Aku dan dia saling berbicara dan berjalan keluar hutan. Di luar hutan terdapat ladang rumput yang begitu luas walau ada sedikit gunung bergunung pada tempat itu. Kami berjalan di tempat itu sambil menjelajah. Namun, si Abdul menginginkan saya untuk pergi bersamanya ke tempat kampung halamanya yang tidak jauh dari Hutan Restaired. Hanyaa dari arah selatan dari hutan itu. Aku dan Abdul berjalan ke tempat itu, namun tiba-tiba ada monster menyerang kami. Monster tersebut bernama Anjing Rumput, Monster ini sering berkeliaran di Ladang Rumput ini. Jadi mau tidak mau kami melawan monster tersebut. Aku menyerang monster itu hanya pakai ilmu normal tanpa senjata, sementara Abdul menggunakan Pistol untuk bertarung. Padahal selama ini, monster yang paling mudah saat aku bertarung yaitu di Hutan Restaired. Karena berhubungan disni harus menggunakan senjata jadinya aku bingung dan hanya bertahan untuk melawan Anjing Rumput itu. Abdul memberikanku Pedang. Sebuah pedang yang berbentuk pendek, namanya pedang pendek. Sesuai dengan bentuknya. Jadi aku menyerang monster itu edari jarak dekat. Sambil Abdul menyerang menggunakan pistol, aku menyerang monster tesebut dengan pedang pendek sehingga dengan beberapa serangan yang tidak terlalu lama. Pertempuran selesai dan kami melanjutkan menuju kampung halamanya Abdul walau selama perjalanan kami sering bertemu dengan monster Anjing Rumput dan gerombolannya, dan ini merupakan perlawanan pada setiap kami berjalan ke suatu tempat tertentu.
Beberapa jalan kemudian. Kami tiba di perkampungan yang begitu kecil di daerah padang rumput, sebuah desa yang merupakan tempat tinggalnya Abdul. Desa tersebut bernama Grass Village. Desa yang dipenuhi oleh jalan yang bertanah dan ladang yang berumput. Begitupun ada beberapa lahan pertanian. Abdul mengajakku untuk pergi kerumahnya dan berisitrahat di rumahnya. Abdul memperkenalkan rumahnya an isi rumahnya. Dia hidup sendiri dirumahnya. Seisi rumah ini seperti layak perkampungan yang pernah aku kunjungi di gubuk di hutan. Adaa lampu lilin, meja bundar yang terbuat oleh kayu, lemari kayu, kursi goyang. Ya, kebanyakan semuanya terbuat dari kayu sehingga mungkin mudah terbakar. Namun tidak juga, karena rumah tersebut terbuat dari batako pada dinding luar dan dalam rumah. Hanya seperti perlengkapan rumah yang terbuat dari kayu. Walau dia hidup sendiri, tapi dia sering latihan untuk melawan monster di luar kampung dan mencari uang dengan cara menjual buah-buahan yang dia temui di hutan Restaired dan melawan monster. Aku dan Abdul berisitirahat di rumahnya. Sambil beristirahat., Aku dan Abdul berbincang mengenai kehidupan aktivitas.
Abdul : ”Hey Dwi”
Dwi : ”Ya ada apa ?”
Abdul : “Kampung halamanmu itu dimana ?”
Dwi : “Aku tinggal bukan di dunia ini.”
Abdul : “Bukan di dunia ini ? Maksudnya ?”
Dwi : “Aku terdampar di dunia ini karena ada Lubang Cahaya Ungu yang menghisapku dan tiba di dunia ini. Apakah ini dunia yang disebut dengan dunia Magician ?”
Abdul : “Betul sekali, bagaiman kamu bisa tau itu ?”
Dwi : “Aku dulu pernah terdampar di dunia ini saat aku di tinggal kedua orang tuaku, saat dimana aku sedang menangis dan berjalan ke lapangan. Tidak sengaja aku tersedot oleh Cahaya Lubang Ungu itu dan aku terdampar di Gurun Techno. Aku tau nama dunia ini saat aku bertemu dengan seseorang yang bernama Sharpnel Tom. Kau kenal dia ?”
Abdul : “Gurun Techno ya ? Hm.. aku tidak terlalu menjelejah sampai sejauh itu, aku juga tidak kenal dia.”
Dwi : “Oh, lalu orang tuamu ini dimana sekarang ?”
Abdul : ”Mereka sudah meninggal.”
Dwi : ”Mengapa mereka bisa meninggal ? Jelaskan padaku !”
Abdul : ”Mereka meninggal saat di serang monster saat mereka merantau ke Kota Dali. Mereka pergi kesana karena mereka ingin pulang kampung.”
Dwi : ”Apakah kamu ikut kesana ?”
Abdul : ”Tidak, aku tau ini semua saat aku dikabarkan oleh warga di desa ini. Ini membuatku sedih.”
Dwi : ”Turut berduka cita, jadi inilah kamu tinggal sendiri ?”
Abdul : ”Ya, sendiri dirumah seperti tak ada pembantu. Tapi kejadian itu sudah lama sekali, jadinya aku sudah terbiasa hidup sendiri.”
Dwi : ”Sama sepertiku. Lalu dimana orang tuamu dimakamkan ?”
Abdul : ”Tidak jauh dari rumahku mungkin aku bisa mengajakmu.”
Kemudian, Abdul mengajakku untuk pergi ke pemakaman orang tuanya. Jaraknya tidak jauh dari rumahnya, terletak di samping kiri 2 rumah dari rumah Abdul. Pemakamann itu berada di dekat gereja. Abdul menujukkan kuburan kedua orang tuanya. Betapa menyedihkannya dia bercerita mengenai kejadian meninggalnya kedua orang tua itu. Aku turut berduka cita atas mushibah tersebut. Dia berdoa agar kedua orang tuanya ini bisa hidup bahagia di alam sana (akhirat). Kemudiaan, aku dan Abdul pergi kerumahnya. Tapi karena aku baru pertama kali mengenal tempat itu. Akhirnya aku meminta izin agar aku menjelajah tempat ini. Dan diperbolehkan oleh Abdul sambil dia menunggu di rumahnya.
Aku menjelajah tempat di desa Grass Village. Desa ini meruapakan esa rerumputan dengan bangunan ala perkampungan. Dengan suasan yang sejuk dan nyaman, membuat alat arah angin berputar dan selalu menuju ke selatan. Penduduk yaang tinggal di desa tersebut sedikit sekali, tidak terlalu banyak. Kurang lebih ada 20 orang yang tinggal didesa itu. Di setiap rumahnya,, terdapat tanaman bunga yang terletak di epan rumah yang membuat ketertariakn pengujung. Menurut isi rumah desa tersebut, sama seperti rumahnya Abdul, walau yang berbeda hanyalah ruangannya saja. Desa tersebut mempunyai lahan pertanian dimana mata pencaharian mereka disitu. Dan dijual melewati toko-toko buah-buahan dan makanan. Terdapat Hotel dan Bar, Toko Obat-obatan dan Buah-buahan, dan Toko Peralatan dan senjata. Aa sungai mengalir menuju keluar dari desa tersebut. Desa ini memang sungguh desa yang kecil dan tidak begitu luas. Aktivitas penduduk tersebut kebanyakan bercocok tanam, berburu monster, berdagang, berjalan-jalan, bermain, berbincang dan lain-lain. Semua itu aku lihat di seluruh dan keliling saat aku menjelajah esa itu. Aku menemukan beberapa uang yang tersembunyi di guci dan pot bunga. Mungkin orang tersebut menyembunyikan uang itu sudah lama sehingga lupa akan uangnya. Kemuian aku menemukan Potion dan Ether di sekitar Kayu dan depan Toko Peralatan. Aku sempat mengetahui cara transaksi jual beli kalau ignin membeli atau menjual di toko-toko. Begitu juga aku mengetahui cara memasang peralatan dan perlengkapan. Kebetulan aku bisa mendapatkan tas besar saat aku membeli barang di toko tertentu. Jadinya aku bisa menyimpan lebih banyak barang daripada aku nyimpan di kantong. Kemudian, setelah transaksi selesai, aku sempat berbincang kepada orang-orang. Banyak dari mereka berbicara mengenai kehidupan mereka dan beberapa hal yang harus diketahui di dalam dunia ini. Begitupun mereka membicarakan mengenai aktivitas yang mereka lakukan. Biasanya di pedesaan suka berbicara mengenai hal yang kusebut itu. Kemudian aku kerumah Abdul. Dan sambil menceritakan mengenai esanya. Lalu, waktu berlalu menjadi malam hari. Desa tersebut memang kelihatan sepi kalau malam hari. Jadinya, kalau keluar juga kebanyakan mereka ada di dalam ruamh mereka masing-masing kecuali bagi mereka yang mau ke bar dan membeli sesuatu di toko. Aku dan Abdul tiur malam itu.
Keesokan harinya, aku dan Abdul terbangun di pagi hari, lalu aku ingin melanjutkan perjalananku untuk menjeleajh di dunia ini. Abdul ingin ikut denganku karena dia ignin berpetualnagan dneganku. Akhirnya aku dan Abdul berpetualngan bersama dan meninggalkan kampung halamannya itu. Namun ada beberapa orang yang mengucapkan salam perpisahan kepada kami dan semoga bisa datang kembali lagi. Ucapan orang desa Grass Village itu. Dan saat kami menyebrangi sungai dan menuju keluar desa, ada orang yang mengejar kami dan membawakan kami bekal perjalannan berupa obat-obatan yaitu Daun sirih, Potion, dan Ether. Dan dia mengucapakan salam perpisahan dan mengucapkan keharapan untuk kedatangan kembali.
Kami keluar dari desa tersebut, aku dan Abul melanjutkan perjalanan. Namun yang dibingungkan, kemanakah arah perjalanan kami selanjutnya, tapi dengan kita menjelejah tempat itu dan melawan beberapa monster yang menghadangi, kami tiba di Goa, yang berada di Barat Laut Desa Grass Village dan Barat Hutan Restaired. Goa ini bernama Goa Restaired. Aku mengingat tempat ini dahulu saat aku keluar dari Goa itu dan menuju ke Hutan Restaired bersama Erik.
Goa disni dengan tanah berumput dan beberapa lumut. Aku juga masih ingat bahwa ditempat itu ada tempat yang berbahaya yang dimana kita tidak bisa melewati tempat itu kecuali kita sudah mampu untuk melewatinya. Dalam jalan memasuki Goa Restaired itu, kita melihat ada jalan lain kebawah dimana jalan tersebut merupakan jalan berlumut yang merupakan arah ke Daerah Restaired, jalan tersebut sangatlah berbahaya jika kami memasuki jalan tersebut. Jadi tentunya aku dan Abdul berjalan melewati jalan yang tanahnya berumput. Dalam jalan ini, aku melihat beberapa bebatuan yang dipenuhi oleh rumput, dan juga lubang cahaya dari langit-langit, dalam meamsuki beberapa lorong, aku juga melihat kristal hijau walau tidak di penuhi rumput. Aku menemukan beberapa harta karun yang berupa uang dan obat-obatan. Dan dalam satu lorong kemudian, aku melihat danau yang ditengahnya terdapat pulau, walau luas sekali kelihatannya. Tapi, aku melihat seseorang yang ada di situ. Orang tersebut kelihatan seperti Movie yang sedang mencuci mukanya di danau itu. Aku baru ingat bahwa danau tersebut merupakan danau penyembuh. Jadi setiap kita mengeluarkan sihir dan kita terluka bisa disembuhkan secara total melewati danau itu. Tapi keliahtannya, orang yang sedang mencuci mukanya itu bukanlah Movie, walau pakaiannya sama tapi wajahnya berbeda. Dan dia langsung pergi melayang ke atas dan keluar ari goa tersebut melwati lubang atas di goa yang sedikit besar.. Aku bingung siapakah dia, Abdulpun juga tidak tahu siapakah dia. Tapi bagiku, mungkin dia temannya Movie. Soalnya telrihat pakaiannya samma. Mungkin yang berbeda dia bukanlah bangsa Elf. Kemudian aku menjelajah ditempat itu sambil aku dan Abul menyembuhkan diri melewati kolam penyembuh itu. Kemudian aku mengambil beberapa harta karun yang ada di tempat itu. Perjalanan kami lanjutkan bersama Abdul, sambil menyerang beberapa monster ditempat itu seperti Kekelawar Rumput dan Anjing Rumput. Dan beberapa perjalanan di goa sambil melawan monhster dan mendapatkan harta karun, aku menemukan sebuah peta tyang beigut kecil, yaitu peta menegani wilayah daerah Brima. Aku menemukan peta tersebut saat terakhir mau keluar dari Goa Restaired ini, namun aku teringat saat aku masuk kedalam Goa ini melewati jalan terakhir ini. Kemudian kami keluar dari Goa tersebut dan menuju ke penjelajahan berikutnya.
Dalam lingkungan lapangan rumput yang luas. Aku bisa melihat ari arah Timur terdapat gunung Restaired yang menghubungkan menuju ke Hutan Restaired. Namun kelihatannya, waktu dulu Restaired ini hanya menuju ke Pemandangan agar bisa melihat seisi yang ada di dalam lingkaran wilayah Restaired dan Grass Land namun dahulunya belum ada penghubung karena belunm adanya tanjakan atau kemiringan di gunung itu. Aku menegtahui itu karena Abdul melihat bahwa ada tulisan bahwa Gunung Restaired tersebut menghubungkan ke Hutan Restaired dan Goa Restaired menghubungkan menuju Wilayah Grassland. Aku dan Abdul mencoba untuk melewati Gunung Restaired disitu.
Di Gunung Restaired ini wilayahnya seperti berlumut namun tempatnya tidak terlalu berbahaya. Terdiri dari monster yang sama seperti di wilayah Grassland dan hutan Restaire. Tempat ini sebenanrya menanjak dan miring. Ditempat itu aku menemukan beberapa harta karun seperti uang, obat-obatan,, dan satu senjata yang dipergunakan aku sendiri. Yaitu pedang Panjang. Pada saat aku beraa di puncak, aku bisa melihat fenomena indah yaitu wilayah Grassland, namun dismaping fenomena itu, ada jalan lagi menuju hutan Restaired. Aku dan Abdul menuruni gunung itu dan berada di pintu masuk belakang Hutan Restaired yang menghubungkan Hutan Restaired dan Gunung Restaired. Aku teringat bahwa dulu belum ada jalan seperti ini cuman karena keinginan yang besar aku menjelajahinya, jadinya aku menjelajahi tempat itu. Di dalam hutan Restaired yang belum aku tahu arahnya ini, menjelajah tempat itu bersama Aabdul. Tempat arah ini berliku-liku, dan terdapat sungai sekaligus air terjun, adapaun jembatan penghubungnya. Dan dalam beberapa perjalanan sambil melawan monster dan mendapatkan harta karun yang ada disitu, akhirnya aku berada di kolam dimana aku latihan dengan si Movie. Pikiranku terlintas dan aku langsung menyanyakan ke dia dirumahnya yang berada di pohon. Movie memberikan salam kepadaku dan menanyakan kepadaku apa yang mau ditanyakan. Tapi juga Movie mengatakan bahwa aku mengajak temanku, dan meneskripsikannya. Inilah Percakapan antara aku, Abdul, an Movie.
Dwi : ”Hallo Movie, aku kembali.”
Movie : “Selamat datang kembali, sepertinya kau membawa temanmu ? Siapa temanmu itu ?”
Dwi : “Nama temanku ini Abdul,, dia berasal dari desa Grassland.”
Movie : “Desa Grassland ya, desa yang dibangun sejak 3 tahun yang lalu dimana kamu meninggalkan dunia ini. Selamat kenal Abdul, aku Movie.”
Abdul : “Salam kenal juga.”
Dwi : “Oh ya Movie, aku melihat seseorang yang serupa dengan kamu. Walau pakaiannya saja tapi orangnya berbeda. Dia sedang mencuci muka di Goa Restaired yang ada danau penyembuhnya itu. Dia mempunya rambut yang panjang. Pakaiannyya sama engan aku, tetapi punya kemampuan terbang juga seperti terbang super kilat gitu. Kamu tahu siapa dia ?”
Movie : “Hm... dia adalah Kasfrix. Dia dulu orang yang pernah mengalami kesulitan yang layaknya sama sepertimu. Dia merupakan Ksatria yang selalu menolong orang-orang yang kesulitan. Cuman dia kesulitan pas melawan monster yang ada di desa Dali. Sehingga dia tidak mampu melawan monster di desa Dali itu. Kemudian aku tolong dia. Sayangya akibat dia kurang kuat, banyak orang yang meninggal akibat peristiwa itu.”
Abdul : (Menangis) “Oh... kenapa dia tidak bisa menolong keluargaku ??”
Movie : “Monster yang menyerang desa Dali itu suungguh kuat jadi sulit sekali untuk dikalahkan. Apalagi serangan racun yang dapat membuat orang mati.”
Dwi : “Seperti apa monster itu ?”
Movie : “Segerombolan para Death Trap. Kamu pasti masih mengingat mereka, kan ?”
Dwi : ”Oh mereka, bagaimana mereka bisa hidup kembali ?”
Movie : ”Semenjak kamu berhasil melawan Varampire Surandy dan kamu kembali ke duniamu, mereka hidup kembali karena kedatangan Kasfrix di hadapan mereka.”
Abdul : ”Aku merasa dendam terhadap kelompok Death Trap itu yang telah membunuh kedua orang tuaku.”
Dwi : ”Tenang dulu Abdul, kehadiran mereka itu kita kurang tahu, kapan dan mengapa bisa hair di hadapan kita.”
Abdul : ”Suatu saat saat aku sudah menjadi kuat, aku ingin agar mereka bisa musnah dan hilang ari dunia ini.”
Movie : ”Untuk sekarang kalian tidak sanggup melawa mereka,karena kalian belumm mengeetahui taktik dan cara melawan mereka. Dwi, aku tahu alasan lain mengapa mereka bisa hidup lagi. Karena mereka merupakan mahluk bisa kembali bangkit terus menerus tanpa mati kecuali kita mengambil arwahnya itu.”
Dwi : ”Oh, pantes, mungkin dengan cahaya mereka bisa cepat mati. Merekakan tipe Undead.”
Movie : ”Kau hanya bisa menguasai satu skill saja. Tak mungkin ganda, karena sesuai degan sifat elemen alamiahmu itu.”
Dwi : ”Oh, mungkin aku hanay bisa mempelajari teknik tingkatan listrik dan sihir listrik aja. Oh ya, Lalu bagaimana dengan Kasfrix, apaka dia selalu meminta bantuan terus ?”
Movie : ”Iyaa, dia ingin agar dia menjadi orang yang terkuat dan bisa membunuh monster dengan mudah. Sayangya sikap dia yang selalu minta semua ilmu jadinya dia kekuatannya hampir sama denganku. Mungkin sekarang dia lebih kuat dari aku.”
Dwi : “Apa dia punya elemen ?”
Movie : “Iya, dia mempunyai elemen. Elemen dia ialah element. Element ialah Elemen campuran dari semua element senjata, sihir, dan lain-lainnya. Elemen ini merupakan elemen terkuat dari semua elemen yang ada.”
Dwi : “Berarti kau elemen element ya ? Lalu apakah Kasfrix menggunakan senjata ?”
Movie : ”Tepat sekali, dia juga menggunakan senjata. Senjata yang dia miliki ialah pedang Devil Knight dan Fritzer Krabbe. Kemudian sebagai pelindungnya dia mengikuti pakaian yang aku gunakan.”
Dwi : ”Devil Knight dan Fritzer Krabbe ? Kedua macam senjata paan itu ? Bisa kau jelaskan ?”
Movie : ”Devil Knight itu senjata yang dipakai oleh ketua gerombolan Death Trap. Senjata ini sangatlah mematikan. Mungkin kamu bisa tau pedang itu seperti apa dan dampak jika kita tertebas serangan itu. Sementara Fritzer Krabbe adalah senjata capit yang dapat mencapi musuh hingga membuat musuh terpotong engan capitan itu. Jadi, dia menggunakan tangan kanan untuk pedangnya dan taangan kiri untuk capitnya.”
Dwi : ”Wow, hebat sekali, semmoga aku tidak melawan dengan dia. Kalau berteman mungkin sih.”
Abdul : ”Senjata pistol ini mungkin tidak mempan bagi serangnanya.”
Movie : ”Semuanya tidak mempan.”
Dwi : ”Maksudnya tidak mempan apakah kita tidak bisa melawannya dengan cara apapun ?”
Movie : ”Dia sebenanrya sudah mempelajari semua skill yang aku miliki. Kemungkinan dia tidak bisa dikalahkan. Kecuali dengan menghipnotisnya.”
Dwi : ”Wah hebat sekali, tapi kalau kita tidak berhasil menghipnotisnya mungkin kalau terhipotis oleh orang lain maka kita sudah kalah telak darinya.”
Movie : ”Betul sekali, kita memang harus banyak berlatih untuk menghadapi dia jika dia terkena hipnotis dari pihak yang jahat. Ngomong-ngomong, apakah Abdul punya elemen sihir ?”
Abdul : ”Elemen sihir ? Aku belum menguasai satupun”
Movie : ”Mungkin aku bisa memberikan kamu berupa elemen Api karena kamu menggunakan pistol. Aku akan memberikan kamu pelajran.”
Abdul : ”Terima kasih, aku senang kalau aku punya kemampuan mengeluarkan sihir.”
Movie : ”Mari berlatihlah di lapangan berlatih dekat kolam yang tidak jauh dari sini.”
Kemudian, aku, Abdul dan Movie pergi ke tempat latihan dimana pada saat ituaku bisa menguasai cara bertarung yang benar. Ditempat itu, Abdul memplajari ccara penguasaan menggunakan sihir. Disini, Abul menguasai elemen Api. Dari cara dia mengeluarkannya, menyerangnya ke musuh, dan mempergunakannya. Dia berlatih terus, dalam beberappa jam kemudian dia berlatih, akhirnya ia bisa menguasai cara menggunakan teknik menggunakan sihir api. Lalu Movie menjelaskan teknik gabungan antara Api dan Listrik. Kalau dulunya aku hanay bisa menggabungkannya dengan senjata saja. Tetapi elemen ini bisa digabungkan. Dengan kedua elemen Api dan Listrik ini bisa menciptakan serangan sihir yang bernama Firebolt. Yaitu serangan Bola api listrik. Movie mengajarkan kami menggunakan serangan sihir tersebut. Dan kami bisa melakukannya.
Setelah latihan, Movie memberikan kami istirahat yang cukup dan memebrikan makanan dan minuman untuk kami. Dia juga memberikan kami beberapa Ether agar bisa mengeluarkan sihir dalam beberapa kali kaarena sihir tersebut menguras kemampuan utnuk mengeluarkan sihir. Aku, Abdul dan Movie berbincang di rumah Movie. Setelah perbincagan itu barulah aku melanjutkan perjalanan kami melewati jalanh yang baru kami lewatin lagi menuju gunung Restaire. Keluar ari hutan, menanjak gunung dan menuruni gunung walau sering di hadapi oleh monster. Saat berada di bukit gunung restaired, Abdul melihat matahari yang terbenam, dan dia mencoba untuk membuat sihir Fireball. Dan ternyata dia bisa melakukannya. Pada saat aa musuh yang lewat Abul menyerang dengan sihir bola apinya. Dan dia bisa melakukannya dibandingkan mengeluarkan api biasa.
Keluar dari gunung Restaired waktu sudah mulai menjelang sore. Aku dan Abdul harus mencari kota atau desa agar bisa menginap. Tidak jauh dari Gunung Restaired dan Goa Restaired terdapat desa yang disebut dengan desa Restaired. Desa Restaired ini terletak di utara antara Goa Restaired dan Gunung Restaired. Desa ini juga berdekatan sekali dengan pantai dan terdapat pelabuhan. Saat kami berada ditempat itu, kami langsung ke hotel, menyewa kamar dan beristirahat di hotel di desa Restaired ini.
Keesokan harinya, aku dan Abdul ingin menjelajah tempat itu. Keluar dari hhotel dan menjelajah di esa tersebut. Desa ini memang agak mirip dengan Desa Grass Village. Hanya desa tersebut agak luas dan ada penambahannya yaitu pelabuhan. Aktivitas orang-orang di pedesaan juga sama dengan di desa Grass Village, adapun anak kecil yang sering bermain di lapangan taman Desa Restaired. Kami menemukan toko-toko yang sama persis seperti desa Grass Village cuman dibuat variasi dari desa itu. Perbicangan mereka saat aku berbincang dengannya juga hampir sama serupa dengan desa Grass Village hanya saja mereka melakukan dengan hal yang berbeda dari desa Grass Village walau ada yang sama. Adapun orang yang memberikan akmi tips selama kami dalam perjalanan. Selama kami mengelilingi desa tersebut. Kami menemukan sedikit uang dan obat-obatan yang tersembunyi di semak-semak kota itu, begitu juga di pot bunga milik orang. Lalu, kami pergi ke tempat pelabuhan Desa Restaired.
Di tempat pelabuhan itu, kami melihat banyak sekali orang yang berkumpul di pelabuhan itu. Aku dan Abdul penasaran dengan mereka bahwa mengapa mereka berkumpul begitu bannyaknya ? Apakah mereka sedang membukapelabuhan atau apa. Kemudian aku dan Abdul ikut-ikutan melihat dan mendegar mereka di pelabuhan. Ternyata mereka berkumpul karena dibukanya kapal dengan tujuan yang terbaru. Yaitu menuju ke Mushroom Kingdom. Dalam Hal ini berarti hubungan anjtara Desa Restaired dengan Mushroom Kingdom akan terjalin dengan baik. Namun saat aku berada di dunia ini, aku belum mengenal tempat yang bernama Mushroom Kingdom. Jadinya, saya penasaran dengan tempat seperti itu. Aku dan Abdul berkeliling di tempat itu dan menanyai orang-orang tentang dibukanya tujuan baru menuju Mushroom Kingdom. Setelah kami tanyakan kesemua orang, orang tersebut tidak sabran untuk pergi ke arah sana, dan juga ingin bekerja sama dengan Mushroom Kingdom. Tapi ada beberapa yang mengatakan bahwa perjalanan ke Mushroom Kingdom harus memerlukan biaya 10.000 rupiah. Untungya selama perjalanan kami menemukan cukup banyak uang dan sekaligus melawan monster dan menghasilkan uang dari monster itu. Akhirnya dengan biaya yang cukup dan persiapan yang cukup memadai, aku dan Abdul bersiap untuk pergi ke Mushroom Kingom menggunakan kapal tersebut yang mempunyai tujuan yang baru. Kemudian, kami membayar itu kepada orang yang aa didekat kapal itu dan kamilah beraa di kapal tersebut dan bersipa untuk berangkat.
Berlanjut ke Adventure of Deja Vu Part 2
Pada suatu hari, saat saya sedang sibuknya mencari barang tambang untuk di jual, saya mencari barang tambang di dalam goa yang dada di sekita rumah saya. Saat itu di dalam goa tersebut saya melihat sebuah cahaya berwarna ungu. Saya mendekati itu dan tiba-tiba saja cahaya itu berubah menjadi besar dan berubah menjadi lubang cahya yang menghisapkan kedalam cahaya itu. Hingga saya tidak terkontrol untuk melarikan diri akhirnya saya tersedot kedalam cahaya ungu tersebut. Aku masuk kelubang cahaya itu seperti aku tersedot saat aku melihat chaya ungu itu di lapangan dekat rumahku saat aku kecil lalu.
Saat ada lubang cahaya lain, aku terjatuh di suatu tempat yang menurutku tidak asing lagi. Selama 3 tahun aku tidak mengunjungi tempat itu lagi karena saat itu petualangan mencari sesuatu hal yang bersifat menarik telah berakhir. Aku berada di dunia sihir alias Dunia Magician. Aku berada dii wilayah Padang Rumput yang luas walau ada beberapa bunga-bunga yang indah disamping padnangan yang begitu jauh aku melihat gunung dan laut. Namun sepertinya aku tidak melihat cahaya ungu itu. Mungkin aku tidak bisa kembali lagi ke dunniaku sampai aku menyelesaikan sesuatu yang mungkin sangat penting sekali bagi dunia sihir itu. Aku berjalan ke segala arah tanpa jelas karena aku tidak menemukan sebuah objek untuk dikunjungi. Tiba-tiba saat aku sedang berjalan. Aku bertemu dengan mahluk aneh (Walau bisa dibilang sebagai monster). Monster yang menurutku tak asing lagi ditempat padang rumput itu. Yaitu Harimau. Aku tidak bisa menyerangnya karena aku tidak menggunakan senjata ditangaku sehingga satu-satunya cara ku melawannya dengan tangan kosongku itu. Memang kelihatannya ganas sekali mewlaannya walau sangat sekali pertempuran ini dianggap pertempuran yang sangat sadis tanpa senjata. Akhirnya, aku melarikan diri walau aku dikejar oleh monster itu. Namun kecepatannya dia sangatlah begitu cepat. Aku tidak bisa berlari begitu cepat. Sampai-sampai aku tertangkap olehnya dan terpakasa melwan monster itu. Alangkah sedihnya, aku tidak bisa menahan diriku karena serangan cakarannya yang begitu ganas. Aku tidak bisa berlarian kemana-mana. Dan saat aku dalam posisi hampir lemah, Harimau itu memanggil teman-temannya untuk menghabisi aku dalam 1 serangan. Aku tidak bisa berkutik apa-apa kecuali aku harus mati karena serangan segerombaln singa itu. Dan mati sadis karena aku akan dimakan olehnya dan dicakar olehnya. Saat mereka mulai beraksi menyerangku. Tiba-tiba, ada suara tebasan pedang yang begitu cepat dan membuat para Harimau itu mati. Aku kira suara tebasan itu menebasku hingga mati juga. Tapi ternyata tidak. Ada seseorang yang menolongku, seseorang yang menurutku tidak asing lagi. Dia merupakan perempuan yang pernah menolongku saat aku sedang mengalami kesulitan. Perempuan ini bertubuh sama tinggi denganku, cantik, rupawan, walau kelihatan dia merupakan keturunan bangsa Elf. Memakai pakaian seperti seorang legendaris avonturis perempuan berwarna biru tua. Dia bernama Movie. Walau aku sedikit lupa nama lengkapnya siapa saat aku pertama kali masuk ke dunia sihir dan mengenalnya.
Aku bersyukur karena ada orang yang telah menolongku. Dan orang itu bernama Movie. Dia langsung menghampiriku. Aku mengucapkan terima kasih kepadanya dan berkata “Terima kasih kau telah menolongku. Tanpamu, aku mungkin telah di bunuh dan dimakan oleh para harimau itu.”. Movie membalas perkataanku “Tidak masalah, aku menolongmu karena kelihatannya kamu dalam keadaan bahaya.” Kemudian dia terkejut melihatku dan mengatakan “Hey, apakah kau Dwi ? Kenapa kau bisa berada di sini ?” Lalu aku menjawab “Aku ada disini karena aku kesedot oleh cahaya ungu didalam goa di duniaku itu dan tiba-tiba aku berada disini. Sampai inilah aku di temui oleh ganasnya harimau itu. Kau Movie kan ? Yang telah menolongku saat aku kesulitan di hutan yang bernama Restaired ?”. Movie membalas jawabanku “Tepat sekali, akhirnya kamu masih mengingat diriku lagi. Sepertinya dirimu yang lalu sudah berubah.” Aku menjawab “Memang apa yang berubah dariku ?” Dia menjawab “Kamu sudah besar. Aku tidak pernah melihatmu selama 3 tahun ini. Walau mungkin kamu kembali kesini dalam keadaan yang beggitu lemah.” Aku mengatakan kepada dia bahwa diapun juga mungkin bertambah besar dan sama dengannku walau dia mungkin sudah mulai bertambah kuat dariku sebelumnya saat terakhir kalinya. Kemudian dia sedikit memberikan rasa kasihan kepadaku kalau aku berada dalam kondisi yang terluka parah. Akhirnya dia membawaku dengan kecepatan yang begitu cepat karena dia menggunakan teknik sihir Speedlight dan dia mengobatiku di rumahnya yang berada di Hutan Restaired. Dia menggunakan sihir Heal kepadaku. Aku sembuh total karena berkat sihirnya dia.
Aku sembuh dari luka cakaran dan gigitan Harimau itu. Movie memberikanku secangkir minuman Potion dan makanan Virmelon Nut sambil aku dan dia berbincang-bincang kepadanya. Dibawah ini percakapannya :
Movie : ”Selama 3 tahun aku tidak melihatmu dan akhirnya kau kembali juga”
Dwi : ”Yea... aku juga entah kenapa aku bisa berada disini. Padahal saat aku sedang mencari tambang di goa untuk dijual. Aku melihat cahaya ungu yang aneh yang serupa saat aku pertama kali terdampar di dunia ini dan berada di Gurun Technonical. Cahaya itu menghisapku dan aku berada di padang rumput itu.”
Movie : ”Rasanya mungkin ada sesuatu yang ganjil di dunia ini lagi. Bagaimana dengan kehidupan temanmu itu ? Si Erik, Arif, Rian, Diki, Teguh di duniamu itu ?”
Dwi : “Mereka sekarang terpisah karena mereka bekerja di tempat yang berbeda-bea jadi aku kurang tahu bagaimana keaan mereka saat ini. Sulit sekali berkontak dengannya”
Movie : “Aku masih mengingat mereka dengan skill dan sihir mereka yang hebat saat bertarung dengan musuh. Masa persahabatanmu dengan mereka di dunia ini dulu sungguh hebat sekali. Dari konflik, pemecahan, saling membantu dan menolong hingga apapun yang menyangkut soal persahabatan dan pertemanan sangatlah hebat. Aku salut dengan perjuangan petualangganmu dulu.”
Dwi : “Benarkah itu ? Aku tidak menyadari hal seperti itu dulu. Yea... aku sudah banyak hal yang menarik aku lupakan. Kalau hal normal mengenai dunia ini aku masih mengingatnya”
Movie : “Oh, mungkin sesuatu hal yang istimewa bagimu di dalam dunia ini. Cara bertempur dan melawan para monster. Kau pasti melupakannya karena kekuatanmu kembali lemah seperti sedia dulu kala.”
Dwi : ”Iya juga sih..... Tapi , apa kamu mau mengajariku cara bertarung yang baik dan benar sehingga aku bisa terbiasa lagi dengan pertarungan melawan musuh yang ada ?”
Movie : ”Denagn senang hati aku akan mengajarimu itu, tapi sebelumnya makanlah dan minumlah yang telah aku sediakan itu agar akmu bisa bersemangat.”
Dwi : ”Okay.... terima kasih.”
Saat aku memakan dan meminum makanan atau minuman yang telah di sediakan oleh Movie, aku mulai bersemangat lagi. Dan Movie mengajakku untuk keluar dari rumahnya dan berlatih bertarung di Hutan Restaired dilapangan yang sedikit besar seukuran kolam ikan walau 3 kalinya ukuran itu. Movie mengajarkanku cara bertarung dari cara menyerang, bertahan, menggunakan sihir, barang saat bertarung hingga beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bertarung walau disini bisa dikatakan Movie meruapakan musuhku saat bertarung untukl latihan ini hanya saja dia tidak memanggil monster lainnya. Memang disini aku memaksakan diriku untuk menyerang dia. Dan untungnya saja hanya latihan sehingga dia dikorbankan untuk diserang. Kalau bukan, mungkin dia bisa mengeluarkan jurus mematikan kepadaku. Akhirnya selama latihan selesai, akhirnya aku bisa mengusasi teknik untuk bertempur dan mewalan musuh yang aa di hadapanku. Namun sebagai tantangannya, Movie memanggil monster yang mudah untuk dilawan dan lemah kepadaku sehingga aku mudah melawannya dalam 3 hingga 5 kali tebasan saja.
Pertarunagan kecil berakhir. Movie memberikan ucapan selamat kepadaku. Akhirnya aku bisa menguasai teknik bertempur walau tidak sekuat seperti dulu dan teknik sihir yang aku miliki yaitu petir bisa aku kuasai lagi. Movie memberikanku beberapa info menegani pertempuran dan bisa langsung ditanyakan ke dia dann berlatih lagi jika mau di rumahnya. Pada saat itu, Movie mengatakan kepadaku bahwa aku harus menemukan hal-hal dan penyebab yang membuatku jatuh di dunia ini. Di pikiranku terlintas bahwa ada sesuatu yang akan dipastikan kalau didunia ini akan hancur karena ada monster yang mau menghancurkan dunia. Movie langsung berkata kepadaku setelah aku memikirkan hal itu bahwa kemungkinan besar akan terjadi hal itu tapi sampai saat ini menurut dia belum dipastikan muncul.
Kemudian aku meninggalkan rumah Movie dan mengucapkan selamat tinggal dengannya. Aku menyusuri Hutan Restaired yang sungguh lebat dan sedikit gelap walau ada kunang-kunagan yang menerangi jalan. Menyusuri pinggiran tanah, turun tangga, melewati sungai, berjalan terus walau selama itu aku sering dihadapi monster yang menyerangku tapi itu tidak membuatku merasa kesulitan dalam melawan monster itu. Beberapa benda atau makanan bisa aku ambil ditempat itu dan beberapa kotak harta karun yang berisi peralatan bertarung dan obat-obatana aku temukan disitu walau tidak terlalu banyak. Saat aku hampir mau keluar dari tempat itu, ada orang yang menggunakan pakaian T-Shirt hijau dengan celana yang mirip denan celana tentara sedang kelihatan murung dan sedih. Aku menghampirinya dan aku tanyakan kepada dia. Dia murung dan sedih karena barang dan senjatanya telah dicuri oleh monster yang mirip dengan pohon. Akhirnya, aku mencoba untuk menolongnya dan mencari monster itu di sekitar Hutan Restaired itu. Aku berjalan di sekitar hutan itu. Selama dalam perjalanan mencari monster itu, aku menemukan sebuah monster yang mirip dengan pohon dan dia merupakan musuh yang bernamma Branchekeller. Musuh ini gampang sekali dikalahkan karena dengan beberapa kali tebasan musuh ini akan kalah. Kau tau kenapa ? Karena selama perjalanan aku sering melawan monster yang ada di sekitar hutan itu. Akhirnya monster itu kalah dan aku berjalan menyusuri hutan lagi dan aku melihat barang dan senjata milik orang yang aku temui di jalan keluar hutan itu. Aku membawa semua barang dan senjata itu dan memberikan itu kepada orang yang aku temui sebelumnya. Dengan bangganya, orang itu senang karena barang itu bisa kembali kepada miliknya dan berterima kasih kepadaku. Dia memperkenalkan dirinya. Dia bernama Abdul. Seorang penembak sejati yang suka menjelajah. Akhirnya aku juga memperkenalkan diriku. Dan menjelaskan tujuanku menjelajah. Abdul ingin bergabung denganku dan ingin ikut menjelajah dengannku dan berpetualang bersama. Aku terima dia dan akhirnya Abdul bergabung dalam petualangan denganku.
Aku dan dia saling berbicara dan berjalan keluar hutan. Di luar hutan terdapat ladang rumput yang begitu luas walau ada sedikit gunung bergunung pada tempat itu. Kami berjalan di tempat itu sambil menjelajah. Namun, si Abdul menginginkan saya untuk pergi bersamanya ke tempat kampung halamanya yang tidak jauh dari Hutan Restaired. Hanyaa dari arah selatan dari hutan itu. Aku dan Abdul berjalan ke tempat itu, namun tiba-tiba ada monster menyerang kami. Monster tersebut bernama Anjing Rumput, Monster ini sering berkeliaran di Ladang Rumput ini. Jadi mau tidak mau kami melawan monster tersebut. Aku menyerang monster itu hanya pakai ilmu normal tanpa senjata, sementara Abdul menggunakan Pistol untuk bertarung. Padahal selama ini, monster yang paling mudah saat aku bertarung yaitu di Hutan Restaired. Karena berhubungan disni harus menggunakan senjata jadinya aku bingung dan hanya bertahan untuk melawan Anjing Rumput itu. Abdul memberikanku Pedang. Sebuah pedang yang berbentuk pendek, namanya pedang pendek. Sesuai dengan bentuknya. Jadi aku menyerang monster itu edari jarak dekat. Sambil Abdul menyerang menggunakan pistol, aku menyerang monster tesebut dengan pedang pendek sehingga dengan beberapa serangan yang tidak terlalu lama. Pertempuran selesai dan kami melanjutkan menuju kampung halamanya Abdul walau selama perjalanan kami sering bertemu dengan monster Anjing Rumput dan gerombolannya, dan ini merupakan perlawanan pada setiap kami berjalan ke suatu tempat tertentu.
Beberapa jalan kemudian. Kami tiba di perkampungan yang begitu kecil di daerah padang rumput, sebuah desa yang merupakan tempat tinggalnya Abdul. Desa tersebut bernama Grass Village. Desa yang dipenuhi oleh jalan yang bertanah dan ladang yang berumput. Begitupun ada beberapa lahan pertanian. Abdul mengajakku untuk pergi kerumahnya dan berisitrahat di rumahnya. Abdul memperkenalkan rumahnya an isi rumahnya. Dia hidup sendiri dirumahnya. Seisi rumah ini seperti layak perkampungan yang pernah aku kunjungi di gubuk di hutan. Adaa lampu lilin, meja bundar yang terbuat oleh kayu, lemari kayu, kursi goyang. Ya, kebanyakan semuanya terbuat dari kayu sehingga mungkin mudah terbakar. Namun tidak juga, karena rumah tersebut terbuat dari batako pada dinding luar dan dalam rumah. Hanya seperti perlengkapan rumah yang terbuat dari kayu. Walau dia hidup sendiri, tapi dia sering latihan untuk melawan monster di luar kampung dan mencari uang dengan cara menjual buah-buahan yang dia temui di hutan Restaired dan melawan monster. Aku dan Abdul berisitirahat di rumahnya. Sambil beristirahat., Aku dan Abdul berbincang mengenai kehidupan aktivitas.
Abdul : ”Hey Dwi”
Dwi : ”Ya ada apa ?”
Abdul : “Kampung halamanmu itu dimana ?”
Dwi : “Aku tinggal bukan di dunia ini.”
Abdul : “Bukan di dunia ini ? Maksudnya ?”
Dwi : “Aku terdampar di dunia ini karena ada Lubang Cahaya Ungu yang menghisapku dan tiba di dunia ini. Apakah ini dunia yang disebut dengan dunia Magician ?”
Abdul : “Betul sekali, bagaiman kamu bisa tau itu ?”
Dwi : “Aku dulu pernah terdampar di dunia ini saat aku di tinggal kedua orang tuaku, saat dimana aku sedang menangis dan berjalan ke lapangan. Tidak sengaja aku tersedot oleh Cahaya Lubang Ungu itu dan aku terdampar di Gurun Techno. Aku tau nama dunia ini saat aku bertemu dengan seseorang yang bernama Sharpnel Tom. Kau kenal dia ?”
Abdul : “Gurun Techno ya ? Hm.. aku tidak terlalu menjelejah sampai sejauh itu, aku juga tidak kenal dia.”
Dwi : “Oh, lalu orang tuamu ini dimana sekarang ?”
Abdul : ”Mereka sudah meninggal.”
Dwi : ”Mengapa mereka bisa meninggal ? Jelaskan padaku !”
Abdul : ”Mereka meninggal saat di serang monster saat mereka merantau ke Kota Dali. Mereka pergi kesana karena mereka ingin pulang kampung.”
Dwi : ”Apakah kamu ikut kesana ?”
Abdul : ”Tidak, aku tau ini semua saat aku dikabarkan oleh warga di desa ini. Ini membuatku sedih.”
Dwi : ”Turut berduka cita, jadi inilah kamu tinggal sendiri ?”
Abdul : ”Ya, sendiri dirumah seperti tak ada pembantu. Tapi kejadian itu sudah lama sekali, jadinya aku sudah terbiasa hidup sendiri.”
Dwi : ”Sama sepertiku. Lalu dimana orang tuamu dimakamkan ?”
Abdul : ”Tidak jauh dari rumahku mungkin aku bisa mengajakmu.”
Kemudian, Abdul mengajakku untuk pergi ke pemakaman orang tuanya. Jaraknya tidak jauh dari rumahnya, terletak di samping kiri 2 rumah dari rumah Abdul. Pemakamann itu berada di dekat gereja. Abdul menujukkan kuburan kedua orang tuanya. Betapa menyedihkannya dia bercerita mengenai kejadian meninggalnya kedua orang tua itu. Aku turut berduka cita atas mushibah tersebut. Dia berdoa agar kedua orang tuanya ini bisa hidup bahagia di alam sana (akhirat). Kemudiaan, aku dan Abdul pergi kerumahnya. Tapi karena aku baru pertama kali mengenal tempat itu. Akhirnya aku meminta izin agar aku menjelajah tempat ini. Dan diperbolehkan oleh Abdul sambil dia menunggu di rumahnya.
Aku menjelajah tempat di desa Grass Village. Desa ini meruapakan esa rerumputan dengan bangunan ala perkampungan. Dengan suasan yang sejuk dan nyaman, membuat alat arah angin berputar dan selalu menuju ke selatan. Penduduk yaang tinggal di desa tersebut sedikit sekali, tidak terlalu banyak. Kurang lebih ada 20 orang yang tinggal didesa itu. Di setiap rumahnya,, terdapat tanaman bunga yang terletak di epan rumah yang membuat ketertariakn pengujung. Menurut isi rumah desa tersebut, sama seperti rumahnya Abdul, walau yang berbeda hanyalah ruangannya saja. Desa tersebut mempunyai lahan pertanian dimana mata pencaharian mereka disitu. Dan dijual melewati toko-toko buah-buahan dan makanan. Terdapat Hotel dan Bar, Toko Obat-obatan dan Buah-buahan, dan Toko Peralatan dan senjata. Aa sungai mengalir menuju keluar dari desa tersebut. Desa ini memang sungguh desa yang kecil dan tidak begitu luas. Aktivitas penduduk tersebut kebanyakan bercocok tanam, berburu monster, berdagang, berjalan-jalan, bermain, berbincang dan lain-lain. Semua itu aku lihat di seluruh dan keliling saat aku menjelajah esa itu. Aku menemukan beberapa uang yang tersembunyi di guci dan pot bunga. Mungkin orang tersebut menyembunyikan uang itu sudah lama sehingga lupa akan uangnya. Kemuian aku menemukan Potion dan Ether di sekitar Kayu dan depan Toko Peralatan. Aku sempat mengetahui cara transaksi jual beli kalau ignin membeli atau menjual di toko-toko. Begitu juga aku mengetahui cara memasang peralatan dan perlengkapan. Kebetulan aku bisa mendapatkan tas besar saat aku membeli barang di toko tertentu. Jadinya aku bisa menyimpan lebih banyak barang daripada aku nyimpan di kantong. Kemudian, setelah transaksi selesai, aku sempat berbincang kepada orang-orang. Banyak dari mereka berbicara mengenai kehidupan mereka dan beberapa hal yang harus diketahui di dalam dunia ini. Begitupun mereka membicarakan mengenai aktivitas yang mereka lakukan. Biasanya di pedesaan suka berbicara mengenai hal yang kusebut itu. Kemudian aku kerumah Abdul. Dan sambil menceritakan mengenai esanya. Lalu, waktu berlalu menjadi malam hari. Desa tersebut memang kelihatan sepi kalau malam hari. Jadinya, kalau keluar juga kebanyakan mereka ada di dalam ruamh mereka masing-masing kecuali bagi mereka yang mau ke bar dan membeli sesuatu di toko. Aku dan Abdul tiur malam itu.
Keesokan harinya, aku dan Abdul terbangun di pagi hari, lalu aku ingin melanjutkan perjalananku untuk menjeleajh di dunia ini. Abdul ingin ikut denganku karena dia ignin berpetualnagan dneganku. Akhirnya aku dan Abdul berpetualngan bersama dan meninggalkan kampung halamannya itu. Namun ada beberapa orang yang mengucapkan salam perpisahan kepada kami dan semoga bisa datang kembali lagi. Ucapan orang desa Grass Village itu. Dan saat kami menyebrangi sungai dan menuju keluar desa, ada orang yang mengejar kami dan membawakan kami bekal perjalannan berupa obat-obatan yaitu Daun sirih, Potion, dan Ether. Dan dia mengucapakan salam perpisahan dan mengucapkan keharapan untuk kedatangan kembali.
Kami keluar dari desa tersebut, aku dan Abul melanjutkan perjalanan. Namun yang dibingungkan, kemanakah arah perjalanan kami selanjutnya, tapi dengan kita menjelejah tempat itu dan melawan beberapa monster yang menghadangi, kami tiba di Goa, yang berada di Barat Laut Desa Grass Village dan Barat Hutan Restaired. Goa ini bernama Goa Restaired. Aku mengingat tempat ini dahulu saat aku keluar dari Goa itu dan menuju ke Hutan Restaired bersama Erik.
Goa disni dengan tanah berumput dan beberapa lumut. Aku juga masih ingat bahwa ditempat itu ada tempat yang berbahaya yang dimana kita tidak bisa melewati tempat itu kecuali kita sudah mampu untuk melewatinya. Dalam jalan memasuki Goa Restaired itu, kita melihat ada jalan lain kebawah dimana jalan tersebut merupakan jalan berlumut yang merupakan arah ke Daerah Restaired, jalan tersebut sangatlah berbahaya jika kami memasuki jalan tersebut. Jadi tentunya aku dan Abdul berjalan melewati jalan yang tanahnya berumput. Dalam jalan ini, aku melihat beberapa bebatuan yang dipenuhi oleh rumput, dan juga lubang cahaya dari langit-langit, dalam meamsuki beberapa lorong, aku juga melihat kristal hijau walau tidak di penuhi rumput. Aku menemukan beberapa harta karun yang berupa uang dan obat-obatan. Dan dalam satu lorong kemudian, aku melihat danau yang ditengahnya terdapat pulau, walau luas sekali kelihatannya. Tapi, aku melihat seseorang yang ada di situ. Orang tersebut kelihatan seperti Movie yang sedang mencuci mukanya di danau itu. Aku baru ingat bahwa danau tersebut merupakan danau penyembuh. Jadi setiap kita mengeluarkan sihir dan kita terluka bisa disembuhkan secara total melewati danau itu. Tapi keliahtannya, orang yang sedang mencuci mukanya itu bukanlah Movie, walau pakaiannya sama tapi wajahnya berbeda. Dan dia langsung pergi melayang ke atas dan keluar ari goa tersebut melwati lubang atas di goa yang sedikit besar.. Aku bingung siapakah dia, Abdulpun juga tidak tahu siapakah dia. Tapi bagiku, mungkin dia temannya Movie. Soalnya telrihat pakaiannya samma. Mungkin yang berbeda dia bukanlah bangsa Elf. Kemudian aku menjelajah ditempat itu sambil aku dan Abul menyembuhkan diri melewati kolam penyembuh itu. Kemudian aku mengambil beberapa harta karun yang ada di tempat itu. Perjalanan kami lanjutkan bersama Abdul, sambil menyerang beberapa monster ditempat itu seperti Kekelawar Rumput dan Anjing Rumput. Dan beberapa perjalanan di goa sambil melawan monhster dan mendapatkan harta karun, aku menemukan sebuah peta tyang beigut kecil, yaitu peta menegani wilayah daerah Brima. Aku menemukan peta tersebut saat terakhir mau keluar dari Goa Restaired ini, namun aku teringat saat aku masuk kedalam Goa ini melewati jalan terakhir ini. Kemudian kami keluar dari Goa tersebut dan menuju ke penjelajahan berikutnya.
Dalam lingkungan lapangan rumput yang luas. Aku bisa melihat ari arah Timur terdapat gunung Restaired yang menghubungkan menuju ke Hutan Restaired. Namun kelihatannya, waktu dulu Restaired ini hanya menuju ke Pemandangan agar bisa melihat seisi yang ada di dalam lingkaran wilayah Restaired dan Grass Land namun dahulunya belum ada penghubung karena belunm adanya tanjakan atau kemiringan di gunung itu. Aku menegtahui itu karena Abdul melihat bahwa ada tulisan bahwa Gunung Restaired tersebut menghubungkan ke Hutan Restaired dan Goa Restaired menghubungkan menuju Wilayah Grassland. Aku dan Abdul mencoba untuk melewati Gunung Restaired disitu.
Di Gunung Restaired ini wilayahnya seperti berlumut namun tempatnya tidak terlalu berbahaya. Terdiri dari monster yang sama seperti di wilayah Grassland dan hutan Restaire. Tempat ini sebenanrya menanjak dan miring. Ditempat itu aku menemukan beberapa harta karun seperti uang, obat-obatan,, dan satu senjata yang dipergunakan aku sendiri. Yaitu pedang Panjang. Pada saat aku beraa di puncak, aku bisa melihat fenomena indah yaitu wilayah Grassland, namun dismaping fenomena itu, ada jalan lagi menuju hutan Restaired. Aku dan Abdul menuruni gunung itu dan berada di pintu masuk belakang Hutan Restaired yang menghubungkan Hutan Restaired dan Gunung Restaired. Aku teringat bahwa dulu belum ada jalan seperti ini cuman karena keinginan yang besar aku menjelajahinya, jadinya aku menjelajahi tempat itu. Di dalam hutan Restaired yang belum aku tahu arahnya ini, menjelajah tempat itu bersama Aabdul. Tempat arah ini berliku-liku, dan terdapat sungai sekaligus air terjun, adapaun jembatan penghubungnya. Dan dalam beberapa perjalanan sambil melawan monster dan mendapatkan harta karun yang ada disitu, akhirnya aku berada di kolam dimana aku latihan dengan si Movie. Pikiranku terlintas dan aku langsung menyanyakan ke dia dirumahnya yang berada di pohon. Movie memberikan salam kepadaku dan menanyakan kepadaku apa yang mau ditanyakan. Tapi juga Movie mengatakan bahwa aku mengajak temanku, dan meneskripsikannya. Inilah Percakapan antara aku, Abdul, an Movie.
Dwi : ”Hallo Movie, aku kembali.”
Movie : “Selamat datang kembali, sepertinya kau membawa temanmu ? Siapa temanmu itu ?”
Dwi : “Nama temanku ini Abdul,, dia berasal dari desa Grassland.”
Movie : “Desa Grassland ya, desa yang dibangun sejak 3 tahun yang lalu dimana kamu meninggalkan dunia ini. Selamat kenal Abdul, aku Movie.”
Abdul : “Salam kenal juga.”
Dwi : “Oh ya Movie, aku melihat seseorang yang serupa dengan kamu. Walau pakaiannya saja tapi orangnya berbeda. Dia sedang mencuci muka di Goa Restaired yang ada danau penyembuhnya itu. Dia mempunya rambut yang panjang. Pakaiannyya sama engan aku, tetapi punya kemampuan terbang juga seperti terbang super kilat gitu. Kamu tahu siapa dia ?”
Movie : “Hm... dia adalah Kasfrix. Dia dulu orang yang pernah mengalami kesulitan yang layaknya sama sepertimu. Dia merupakan Ksatria yang selalu menolong orang-orang yang kesulitan. Cuman dia kesulitan pas melawan monster yang ada di desa Dali. Sehingga dia tidak mampu melawan monster di desa Dali itu. Kemudian aku tolong dia. Sayangya akibat dia kurang kuat, banyak orang yang meninggal akibat peristiwa itu.”
Abdul : (Menangis) “Oh... kenapa dia tidak bisa menolong keluargaku ??”
Movie : “Monster yang menyerang desa Dali itu suungguh kuat jadi sulit sekali untuk dikalahkan. Apalagi serangan racun yang dapat membuat orang mati.”
Dwi : “Seperti apa monster itu ?”
Movie : “Segerombolan para Death Trap. Kamu pasti masih mengingat mereka, kan ?”
Dwi : ”Oh mereka, bagaimana mereka bisa hidup kembali ?”
Movie : ”Semenjak kamu berhasil melawan Varampire Surandy dan kamu kembali ke duniamu, mereka hidup kembali karena kedatangan Kasfrix di hadapan mereka.”
Abdul : ”Aku merasa dendam terhadap kelompok Death Trap itu yang telah membunuh kedua orang tuaku.”
Dwi : ”Tenang dulu Abdul, kehadiran mereka itu kita kurang tahu, kapan dan mengapa bisa hair di hadapan kita.”
Abdul : ”Suatu saat saat aku sudah menjadi kuat, aku ingin agar mereka bisa musnah dan hilang ari dunia ini.”
Movie : ”Untuk sekarang kalian tidak sanggup melawa mereka,karena kalian belumm mengeetahui taktik dan cara melawan mereka. Dwi, aku tahu alasan lain mengapa mereka bisa hidup lagi. Karena mereka merupakan mahluk bisa kembali bangkit terus menerus tanpa mati kecuali kita mengambil arwahnya itu.”
Dwi : ”Oh, pantes, mungkin dengan cahaya mereka bisa cepat mati. Merekakan tipe Undead.”
Movie : ”Kau hanya bisa menguasai satu skill saja. Tak mungkin ganda, karena sesuai degan sifat elemen alamiahmu itu.”
Dwi : ”Oh, mungkin aku hanay bisa mempelajari teknik tingkatan listrik dan sihir listrik aja. Oh ya, Lalu bagaimana dengan Kasfrix, apaka dia selalu meminta bantuan terus ?”
Movie : ”Iyaa, dia ingin agar dia menjadi orang yang terkuat dan bisa membunuh monster dengan mudah. Sayangya sikap dia yang selalu minta semua ilmu jadinya dia kekuatannya hampir sama denganku. Mungkin sekarang dia lebih kuat dari aku.”
Dwi : “Apa dia punya elemen ?”
Movie : “Iya, dia mempunyai elemen. Elemen dia ialah element. Element ialah Elemen campuran dari semua element senjata, sihir, dan lain-lainnya. Elemen ini merupakan elemen terkuat dari semua elemen yang ada.”
Dwi : “Berarti kau elemen element ya ? Lalu apakah Kasfrix menggunakan senjata ?”
Movie : ”Tepat sekali, dia juga menggunakan senjata. Senjata yang dia miliki ialah pedang Devil Knight dan Fritzer Krabbe. Kemudian sebagai pelindungnya dia mengikuti pakaian yang aku gunakan.”
Dwi : ”Devil Knight dan Fritzer Krabbe ? Kedua macam senjata paan itu ? Bisa kau jelaskan ?”
Movie : ”Devil Knight itu senjata yang dipakai oleh ketua gerombolan Death Trap. Senjata ini sangatlah mematikan. Mungkin kamu bisa tau pedang itu seperti apa dan dampak jika kita tertebas serangan itu. Sementara Fritzer Krabbe adalah senjata capit yang dapat mencapi musuh hingga membuat musuh terpotong engan capitan itu. Jadi, dia menggunakan tangan kanan untuk pedangnya dan taangan kiri untuk capitnya.”
Dwi : ”Wow, hebat sekali, semmoga aku tidak melawan dengan dia. Kalau berteman mungkin sih.”
Abdul : ”Senjata pistol ini mungkin tidak mempan bagi serangnanya.”
Movie : ”Semuanya tidak mempan.”
Dwi : ”Maksudnya tidak mempan apakah kita tidak bisa melawannya dengan cara apapun ?”
Movie : ”Dia sebenanrya sudah mempelajari semua skill yang aku miliki. Kemungkinan dia tidak bisa dikalahkan. Kecuali dengan menghipnotisnya.”
Dwi : ”Wah hebat sekali, tapi kalau kita tidak berhasil menghipnotisnya mungkin kalau terhipotis oleh orang lain maka kita sudah kalah telak darinya.”
Movie : ”Betul sekali, kita memang harus banyak berlatih untuk menghadapi dia jika dia terkena hipnotis dari pihak yang jahat. Ngomong-ngomong, apakah Abdul punya elemen sihir ?”
Abdul : ”Elemen sihir ? Aku belum menguasai satupun”
Movie : ”Mungkin aku bisa memberikan kamu berupa elemen Api karena kamu menggunakan pistol. Aku akan memberikan kamu pelajran.”
Abdul : ”Terima kasih, aku senang kalau aku punya kemampuan mengeluarkan sihir.”
Movie : ”Mari berlatihlah di lapangan berlatih dekat kolam yang tidak jauh dari sini.”
Kemudian, aku, Abdul dan Movie pergi ke tempat latihan dimana pada saat ituaku bisa menguasai cara bertarung yang benar. Ditempat itu, Abdul memplajari ccara penguasaan menggunakan sihir. Disini, Abul menguasai elemen Api. Dari cara dia mengeluarkannya, menyerangnya ke musuh, dan mempergunakannya. Dia berlatih terus, dalam beberappa jam kemudian dia berlatih, akhirnya ia bisa menguasai cara menggunakan teknik menggunakan sihir api. Lalu Movie menjelaskan teknik gabungan antara Api dan Listrik. Kalau dulunya aku hanay bisa menggabungkannya dengan senjata saja. Tetapi elemen ini bisa digabungkan. Dengan kedua elemen Api dan Listrik ini bisa menciptakan serangan sihir yang bernama Firebolt. Yaitu serangan Bola api listrik. Movie mengajarkan kami menggunakan serangan sihir tersebut. Dan kami bisa melakukannya.
Setelah latihan, Movie memberikan kami istirahat yang cukup dan memebrikan makanan dan minuman untuk kami. Dia juga memberikan kami beberapa Ether agar bisa mengeluarkan sihir dalam beberapa kali kaarena sihir tersebut menguras kemampuan utnuk mengeluarkan sihir. Aku, Abdul dan Movie berbincang di rumah Movie. Setelah perbincagan itu barulah aku melanjutkan perjalanan kami melewati jalanh yang baru kami lewatin lagi menuju gunung Restaire. Keluar ari hutan, menanjak gunung dan menuruni gunung walau sering di hadapi oleh monster. Saat berada di bukit gunung restaired, Abdul melihat matahari yang terbenam, dan dia mencoba untuk membuat sihir Fireball. Dan ternyata dia bisa melakukannya. Pada saat aa musuh yang lewat Abul menyerang dengan sihir bola apinya. Dan dia bisa melakukannya dibandingkan mengeluarkan api biasa.
Keluar dari gunung Restaired waktu sudah mulai menjelang sore. Aku dan Abdul harus mencari kota atau desa agar bisa menginap. Tidak jauh dari Gunung Restaired dan Goa Restaired terdapat desa yang disebut dengan desa Restaired. Desa Restaired ini terletak di utara antara Goa Restaired dan Gunung Restaired. Desa ini juga berdekatan sekali dengan pantai dan terdapat pelabuhan. Saat kami berada ditempat itu, kami langsung ke hotel, menyewa kamar dan beristirahat di hotel di desa Restaired ini.
Keesokan harinya, aku dan Abdul ingin menjelajah tempat itu. Keluar dari hhotel dan menjelajah di esa tersebut. Desa ini memang agak mirip dengan Desa Grass Village. Hanya desa tersebut agak luas dan ada penambahannya yaitu pelabuhan. Aktivitas orang-orang di pedesaan juga sama dengan di desa Grass Village, adapun anak kecil yang sering bermain di lapangan taman Desa Restaired. Kami menemukan toko-toko yang sama persis seperti desa Grass Village cuman dibuat variasi dari desa itu. Perbicangan mereka saat aku berbincang dengannya juga hampir sama serupa dengan desa Grass Village hanya saja mereka melakukan dengan hal yang berbeda dari desa Grass Village walau ada yang sama. Adapun orang yang memberikan akmi tips selama kami dalam perjalanan. Selama kami mengelilingi desa tersebut. Kami menemukan sedikit uang dan obat-obatan yang tersembunyi di semak-semak kota itu, begitu juga di pot bunga milik orang. Lalu, kami pergi ke tempat pelabuhan Desa Restaired.
Di tempat pelabuhan itu, kami melihat banyak sekali orang yang berkumpul di pelabuhan itu. Aku dan Abdul penasaran dengan mereka bahwa mengapa mereka berkumpul begitu bannyaknya ? Apakah mereka sedang membukapelabuhan atau apa. Kemudian aku dan Abdul ikut-ikutan melihat dan mendegar mereka di pelabuhan. Ternyata mereka berkumpul karena dibukanya kapal dengan tujuan yang terbaru. Yaitu menuju ke Mushroom Kingdom. Dalam Hal ini berarti hubungan anjtara Desa Restaired dengan Mushroom Kingdom akan terjalin dengan baik. Namun saat aku berada di dunia ini, aku belum mengenal tempat yang bernama Mushroom Kingdom. Jadinya, saya penasaran dengan tempat seperti itu. Aku dan Abdul berkeliling di tempat itu dan menanyai orang-orang tentang dibukanya tujuan baru menuju Mushroom Kingdom. Setelah kami tanyakan kesemua orang, orang tersebut tidak sabran untuk pergi ke arah sana, dan juga ingin bekerja sama dengan Mushroom Kingdom. Tapi ada beberapa yang mengatakan bahwa perjalanan ke Mushroom Kingdom harus memerlukan biaya 10.000 rupiah. Untungya selama perjalanan kami menemukan cukup banyak uang dan sekaligus melawan monster dan menghasilkan uang dari monster itu. Akhirnya dengan biaya yang cukup dan persiapan yang cukup memadai, aku dan Abdul bersiap untuk pergi ke Mushroom Kingom menggunakan kapal tersebut yang mempunyai tujuan yang baru. Kemudian, kami membayar itu kepada orang yang aa didekat kapal itu dan kamilah beraa di kapal tersebut dan bersipa untuk berangkat.
Berlanjut ke Adventure of Deja Vu Part 2
No comments :
Post a Comment
Apabila ada komentar, pertanyaan, maupun tanggapan silahkan kirimkan komentar disini sesuai dengan postingan ini. Jika terdapat isi komentar yang tidak pantas sesuai dengan etika dalam berkomentar di blog, maka komentar tidak akan dipublis. Pertanyaan dan tanggapan akan segera dibalas.