Ada beberapa cara untuk menggambarkan banyaknya unsur yang terdapat dalam suatu data. Apabila hanya ingin mengamati beberapa unsur dalam satu variabel, dapat menggunakan tabel frekuensi. Apabila ingin mengamati beberapa unsur dalam dua variabel secara bersamaan, maka dapat menggunakan tabel kontingensi atau biasa disebut dengan tabel tabulasi silang. Dalam postingan ini saya akan memposting langkah-langkah dalam membuat tabel tabulasi silang dengan menggunakan SPSS. Namun saya akan menjelaskan terlebih dahulu untuk menampilkan tabel tabulasi silang dua dimensi.
Untuk menampilkan tabel tabulasi silang atau tabel kontingensi 2 dimensi dengan menggunakan program SPSS, dapat dilakukan dengan menggunakan menu Analyze > Descriptive Statistics > Crosstab. Untuk lebih jelasnya, saya menggunakan data yang ada pada postingan saya yang sebelumnya mengenai cara membuat tabel frekuensi di SPSS. Anda dapat mengikuti cara input pada postingan saya sebelumnya,
Untuk menampilkan tabel tabulasi silang atau tabel kontingensi 2 dimensi dengan menggunakan program SPSS, dapat dilakukan dengan menggunakan menu Analyze > Descriptive Statistics > Crosstab. Untuk lebih jelasnya, saya menggunakan data yang ada pada postingan saya yang sebelumnya mengenai cara membuat tabel frekuensi di SPSS. Anda dapat mengikuti cara input pada postingan saya sebelumnya,
Jika sudah diinput, maka langkah-langkah untuk menampilkan tabel tabulasi silang dua dimensi atau tabel kontingensi dua dimensi bisa anda lihat pada gambar berikut:
Kemudian, masukkan variabel Jenis Kelamin di kotak Row(s), dan masukkan variabel Pendidikan di kotak Column(s). Selanjutnya anda bisa klik OK.
Berikut merupakan output yang tertampil pada program SPSS.
Hasil output SPSS diatas menunjukkan bahwa jumlah kombinasi observasi jenis kelamin dengan pendidikan yang terolah pada data. Terlihat bahwa jumlah observasi yang valid sebanyak 5 sampel dengan persentase sebesar 100.0%. Arti valid pada output SPSS tersebut adalah data yang tidak memiliki observasi yang hilang. Sementara itu, arti missing disini menunjukkan banyaknya observasi yang hilang pada data yang diolah. Sehingga pada hasil output SPSS diatas menunjukkan banyaknya observasi yang hilang adalah 0% atau tidak ada sama sekali. Dengan demikian, total observasi yang terolah di SPSS sebanyak 5 observasi dengan persentase sebesar 100.0%.
Tabel diatas bukan menggambarkan tabel tabulasi silang dua dimensi atau tabel kontingensi dua dimensi, melainkan tabel ringkasan proses yang diolah di program SPSS. Untuk hasil tabulasi silang dua dimensi bisa anda lihat pada tabel output SPSS dibawah ini:
Hasil output SPSS diatas merupakan tabel tabulasi silang dua dimensi atau tabel kontingensi dua dimensi yang terdiri dari kombinasi antara jenis kelamin dan pendidikan. Dari hasil output SPSS menunjukkan banyaknya banyaknya jenis kelamin pria yang terdata pada data sebesar 3 orang, dan jenis kelamin wanita yang terdata pada data sebesar 2 orang. Jika kita perinci lagi dengan menggabungkan variabel pendidikan, diperoleh bahwa jenis kelamin pria yang berpendidikan SD sebanyak 1 orang. Banyaknya orang yang berpendidikan SMA yang berjenis kelamin perempuan yang terdata pada data sebanyak 1 orang. Masih banyak intepretasi yang bisa dijelaskan dari hasil data tersebut selain yang saya jelaskan. Intepretasi hasil data tergantung pada hal-hal penting yang dibutuhkan untuk dibahas.
Untuk penentuan variabel apa saja yang bisa dimasukkan ke baris dan variabel apa saja yang bisa dimasukkan ke kolom, sebenarnya bebas. SPSS bisa melakukan proses pembentukan tabel tabulasi silang dua dimensi apabila pada kotak Row(s) dan kotak Coloumn(s) sudah terisi. Apabila salah satu pada kota tersebut ada yang kosong, maka SPSS tidak bisa melakukan proses pembentukan tabel tabulasi silang dua dimensi.
Bagaimana caranya apabila hasil output tabel tabulasi silang di SPSS bukan berupa jumlah observasi, melainkan presentasi dari masing-masing kombinasi antar variabel? Cara tersebut dapat dilakukan dengan langkah-langkah mengeklik menu Analyze > Descriptive Statistics > Crosstab > "Cells...". Pada tampilan ini, anda cukup melakukan "unceklis" pada Observed di bagian kotak Counts dan melakukan ceklis pada Total di bagian kotak Percentages seperti tampilan dibawah. Setelah itu anda bisa langsung mengeklik Continue, dilanjut mengeklik OK.
Hasil output tabulasi silang dua dimensi sesuai dengan proses diatas dapat anda lihat di tabel dibawah ini:
Tabel tabulasi silang atau tabel kontingensi bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai jumlah observasi atau frekuensi pada kombinasi dua atau lebih variabel secara bersamaan. Selain itu, kegunaan lain dari tabel tabulasi silang atau tabel kontingensi digunakan untuk melakukan uji statistik seperti uji perbedaan antar variabel kategorik, uji hubungan antar variabel kategorik, dan lain-lainnya yang sebenarnya akan kita gunakan menu "Statistics..." setelah pemilihan variabel pada menu "Crosstab"., serta nantinya akan kita gunakan beberapa opsi lain yang ada di menu "Cells..." seperti Expected, Residual, dan Nontineger Weigths.
Demikian postingan mengenai cara-cara membuat tabel tabulasi silang di SPSS. Untuk postingan selanjutnya akan dibahas mengenai cara-cara membuat tabel distribusi frekuensi dan tabel tabulasi silang lebih dari 2 dimensi. Semoga bermanfaat.
No comments :
Post a Comment
Apabila ada komentar, pertanyaan, maupun tanggapan silahkan kirimkan komentar disini sesuai dengan postingan ini. Jika terdapat isi komentar yang tidak pantas sesuai dengan etika dalam berkomentar di blog, maka komentar tidak akan dipublis. Pertanyaan dan tanggapan akan segera dibalas.