Salam Pramuka

Salam (Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota Pramuka. Salam adalah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada orang lain atau dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Salam Pramuka adalah perwujudan dari penghargaan seseorang Pramuka kepada Pramuka lainnya. Biasanya salam pramuka diberikan dengan memberikan hormat sambil meneriakkan "Salam pramuka!" yang diberi salam akan menjawab dengan meneriakkan "Salam!" sambil menghormat juga.

Fungsi Salam Pramuka

Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan. Dalam menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu dengan cara melakukan gerakan penghormatan.

Macam-macam Salam Pramuka

Dalam Gerakan Pramuka kita mengenal 3 macam salam pramuka, yaitu :

1.Salam Biasa

Dipergunakan apabila seorang pramuka jumpa dengan pramuka lain, untuk pertama kali atau yang terakhir kali pada hari itu. Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda Salam tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.

Cara memberikan salam adalah dengan mengayunkan tangan kan ke arah pelipis kanan. Kelima jari rapat dan lurus dengan lengan ke bawah. Telapak tangan menghadap ke bawah, ujung jari telunjuk menyentuh pelipis. Lengan kanan atas membuata siku-siku pada ketiak. Siku kita agak ke depan sedikit. Jika tangan kanan membawa tongkat , maka tongkat itu diangkat lurus ke atas kira-kira sepuluh cm. Tangan kiri letakkan merata ke depan dada dengan telapa tangan menghadap bawah dan ujung ibu jari menempel pada tongkat. Jika tangan kanan membawa atau memegang sesuatu, kita boleh hanya kepala saja atau mengucapkan salam ataupun melambaikan tangan kiri.

2. Salam Hormat

Salam ini dipergunakan apabila seorang pramuka :
bertemu dengan seorang yang wajib dihormati, melihat bendera merah putih sedang dikibarkan atau diturunkan. Kalau kebetulan sedang mengerjakan sesuatu , lalu mendengar tanda sang merah putih dikibarkan atau diturunkan, maka dia harus berhenti sebentar dari kesibukannya, segera berdiri tegak di tempat menghadap bendera dan memberi salam hormat mengikuti naik dan turunnya Sang Merah Putih. mendengar lagu Indonesia Raya, kalau ikut menyanyi tidak perlu memberi salam bertemu jenazah.

Cara memberikan salam sama dengan salam biasa tetapi badan harus tegak dengan sikap sempurna.

3. Salam Janji

Dipergunakan apabila seorang pramuka mendengar temannya mengucapkan Janji Tri Satya. Begitu mendengarkan ucapan "demi kehormatanku aku berjanji......" maka semua Pramuka yang hadir wajib memberikan Salam Janji secara otomatis walaupun tanpa aba-aba.

Cara memberi salam sama dengan salam hormat. Jika tangan kanan membawa tongkat, maka tongkat itu dipegang tangan kiri dan dimiringkan bagian atasnya ke kiri. Kemudian dengan tangan kana memberikan salam janji, sesudah selesai kembali memegang tongkat kembali.

Cara memberikan salam pramuka secara umum

1. Posisi siap, tangan kiri lurus ke bawah tangan kanan diangkat pada pelipis, posisi telapak tangan miring, telapak tangan terbuka, punggung tangan di bagian atas.
2. Ketika membawa tongkat; tongkat diangkat dengan tangan kanan dan tangan kiri melintang di depan dada.
3. Untuk salam penghormatan kepada Bendera merah putih, ketika membawa tongkat, tongkat di pindah ke tangan kiri, dengan ujung tongkat masih tetap di depan kaki kanan, dan tangan kanan diangkat pada pelipis, seperti pada posisi ketika tidak membawa tongkat.
4. Dalam keadaan yang tidak memungkinkan (dalam keadaan duduk atau di atas kendaraan), salam pramuka dapat diberikan hanya dengan mengangkat tangan pada pelipis sambil mengucapkan "Salam Pramuka" dan tanpa perlu berdiri.

Salam Pramuka dilaksanakan dengan sikap :

1. Rajin (menurut aturannya).
2. Tertib (pada tempat yang layak).
3. Sempurna (tidak canggung).
4. Sopan (bermuka manis, gembira, dan tersenyum).
Ditulis oleh: Wahyu Dwi Lesmono DSMLMD Blog Diposting pukul: 7:35:00 pm

Isi Dwisatya, Trisatya, Dwi Dharma, dan Dasa Dharma

Untuk Siaga

Dwi Satya
Aku berjanji akan bersungguh-sungguh :

-Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga;
-Setiap hari berbuat kebaikan.

Dwi Darma

1. Siaga itu menurut Ayah Ibundanya
2. Siaga itu berani dan tidak putus asa

Untuk Penggalang

Trisatya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh :

-Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan pancasila;
-Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri untuk membangun masyarakat;
-Menepati Dasa Dharma.

Dasa Dharma
Pramuka itu :

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat di percaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan

Untuk Penegak

Trisatya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh :

-Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan pancasila;
-Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat;
-Menepati Dasa Dharma.

Dasa Dharma
Pramuka itu :

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat di percaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Ditulis oleh: Wahyu Dwi Lesmono DSMLMD Blog Diposting pukul: 6:53:00 pm

Teks Drama Bagian 7

Pertengkaran Divan dengan Tio

Diruang Ekstrakulikuler teater, Divan, Riyan, Sinta, dan Tio sedang berkumpul. Mereka sedang membahas tugas bahasa Indonesia yang di berikan oleh Bu Farika.

Sinta : “Wah, kamu hebat, Yan. Lagi-lagi kamu dapat sembilan.”
Riyan : “Ah, biasa saja. Ini juga berkat belajar bersama-sama kalian.”
Tio : “Tapi... aneh ya ? Nilai Divan kok kurang bagus ya ?” (meledek)
Divan : “Maksudnyaaa ?”
Tio : “Kamu waktu ulangan kemarin dapat nilai lima, kan ? Huh, payah.”
Riyan : “Ya, mungkin Divan kurang konsentrasi saat mengerjakan ulangan itu.”

Sinta manggut-manggut. Ia melangkah menuju meja penyimpanan dispenser untuk mengambil air minum.

Tio : “Halah, paling dia tidak pernah belajar. Makanya, Van (menepuk bahu Divan). Jangan kebanyakan nonton Doraemon, hahahahaha !!! Jadi mirip Nobita deh !”

Divan terdiam. Wajahnya terlihat muram dan kesal. Akhirnya ia pun angkat bicara.

Divan : “Aku cuma kurang konsentrasi saja, teman-teman. (Berusaha untuk meredam emosi) ”
Sinta : “Memangnya ada masalah apa, Van ?”

Divan ragu untuk bicara

Riyan : “Bicara saja, Van. Bukanlah kita harus saling terbuka ?”
Divan : “Aku... Aku.... baru saja ditolak oleh Nurma. Tepatnya satu minggu yang lalu.”

Tiba-tiba tawa Tio meledak. Dia terlihat puas atas apa yang di alami Diva. Otomatis, Divan pun merasa tersinggung.

Mendadak, Divan kehilangan kendali atas emosinya. Dia segera menyerang Tio. Dia mendorongnya hingga jatuh ke lantai. Mereka pun berguling-guling. Riyan berusaha untuk memisahkan. Sementara Sinta terlihat histeris.

Divan”(Sambil menarik-narik kerah baju Tio) Kamu ini maunya apa ? Sejak tadi terus menyudutkan aku. Aku punya salah apa, hah ? Rasakan ! (memukul wajah Tio)”

Tio membalasnya. Merekapun saling memukul, menarik, dan menjambak.

Tio : “Kamu payah, Van ! kamu payah... !!!”

Tiba-tiba Riyan mengguyurkan air minum dalam gelas yang dipegang Sinta. Divan dan Tio pun berhenti. Mereka terengah-engah.

Riyan : “Kalian ini apa-apaan ? Memangnya lucu, hah ? Grow up !!!”

Beberapa saat, mereka semua terdiam.

Tio : “Oke. Maaf. Memang aku yang salah. Tapi. Asal kalian tahu aku bicara seperti tadi demi Divan juga.”

Sinta mengompres lebam di pipi Divan. Divan sedikit meringis menahan sakit di wajahnya.

Tio : (Kepada Divan) “Van, kamu ini benar-benar payah. Sebetulnya aku sudah tahu kalau kamu baru di tolak oleh Nurma. Aku tahu kalau itu adalah penyebab anjloknya nilai-nilai kamu akhir-akhir ini. Tapi, apa pantas seorang Divan jadi drop hanya gara-gara ditolak Nurma ? Hah ? Si Nurma mungkin biasa-biasa saja, have fun dengan pacar barunya. Tapi kamu ? Kamu jadi seperti ini ? Kamu laki-laki bukan, hah ? Lembek !”
Riyan : “Tio !”
Tio “Maaf... Maaf... sebetulnya aku tidak bermaksud.... aku peduli sama kamu, Van. Aku ini sahabat kamu... kamu seharusnya.....”

(Tiba-tiba Divan memotong pembicaraan)

Divan : “Ya... ya... aku tahu.. (tersenyum hangat) Terima kasih Yo. Kamu sudah menyadarkan aku. Aku seharusnya tidak mengorbankan prestasi belajarku hanya karena ahl sepele seperti itu. Sekali lagi. Sekali lagi, terima kasih Yo. Terima kasih teman-teman.... auuu !!! sakit !!!” (Divan meringis karena Sinta terlalu kuat menekan kompresan)
Ditulis oleh: Wahyu Dwi Lesmono DSMLMD Blog Diposting pukul: 4:30:00 pm